KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Gas alam menjadi salah satu komoditas energi dengan kinerja yang kurang memuaskan. Merujuk Bloomberg, harga gas alam mengawali tahun ini di level US% 2,19 per mmbtu, sementara pada akhir Juli kemarin berada di level US$ 1,80 per mmbtu. Artinya harga gas alam sudah terkoreksi 17,81% secara year to date. Analis Central Capital Futures Wahyu Laksono mengatakan kondisi fundamental gas alam sejak awal memang kurang baik. Tak ayal jika harganya terus anjlok. Sentimen terkait outlook permintaan yang menurun karena faktor musim dingin yang tidak sedingin biasanya adalah salah satu penghambat harga. “Sebelum adanya persebaran virus corona, gas alam merupakan komoditas dengan kondisi fundamental terburuk pada tahun lalu. Ditambah lagi dengan adanya outbreak corona jelas semakin menekan harga gas alam ke depan,” terang Wahyu, Sabtu (1/8).
Kenaikan harga gas alam masih terbatas
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Gas alam menjadi salah satu komoditas energi dengan kinerja yang kurang memuaskan. Merujuk Bloomberg, harga gas alam mengawali tahun ini di level US% 2,19 per mmbtu, sementara pada akhir Juli kemarin berada di level US$ 1,80 per mmbtu. Artinya harga gas alam sudah terkoreksi 17,81% secara year to date. Analis Central Capital Futures Wahyu Laksono mengatakan kondisi fundamental gas alam sejak awal memang kurang baik. Tak ayal jika harganya terus anjlok. Sentimen terkait outlook permintaan yang menurun karena faktor musim dingin yang tidak sedingin biasanya adalah salah satu penghambat harga. “Sebelum adanya persebaran virus corona, gas alam merupakan komoditas dengan kondisi fundamental terburuk pada tahun lalu. Ditambah lagi dengan adanya outbreak corona jelas semakin menekan harga gas alam ke depan,” terang Wahyu, Sabtu (1/8).