Kenaikan Harga Jual Mobil Tak Sampai 10%



JAKARTA. Pabrikan otomotif mulai menghitung dampak kenaikan ongkos produksi akibat pelemahan rupiah. Jika beban produksi terus membengkak, tak ada pilihan lain pabrikan otomotif harus menyesuaikan harga jual mobil.

Ketua III Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Johnny Darmawan bilang, para produsen mobil akan menaikkan harga jual jika rupiah terus melemah. Besaran kenaikan harga jual sangat tergantung pada masing-masing perusahaan.

Johnny yang juga Presiden Direktur PT Toyota Astra Motor (TAM) juga bilang, khusus Toyota memang berencana menyesuaikan harga jualnya. Tapi, ia menekankan kenaikan harga jual Toyota tidak akan setinggi persentase pelemahan rupiah


Harga jual mobil saat ini masih menggunakan patokan kurs Rp 9.500 hingga Rp 9.600 per dollar AS. "Saat ini, dollar AS sudah mencapai Rp 11.000 lebih, artinya pelemahan rupiah sudah lebih dari 10%. Tapi, kami tidak akan semena-mena menaikkan harga mobil," ujar Johnny. Artinya, walaupun akan menaikkan harga jual, kemungkinan besaran kenaikan harga jual mobil Toyota kurang dari 10%.

Kini, Toyota tengah mengkaji rencana untuk menaikkan harga jual mobil. "Kami masih membicarakan waktu yang tepat, bisa bulan depan atau tiga bulan lagi," ujarnya. Sebelumnya, Johnny bilang, jika rupiah terus melemah, kemungkinan produsen mobil bakal menyesuaikan harga jual pada Oktober 2013.

PT Nissan Motor Indonesia (NMI) juga tengah menyusun strategi baru untuk mengantisipasi pembengkakan ongkos produksi. General Manager Marketing & Communication PT NMI Indri Hadiwidjaja bilang kini Nissan tengah mengevaluasi struktur biaya dan akan menekan pos biaya yang masih bisa diefisienkan. "Soal kenaikan harga mobil, kami sedang pelajari. Kami menunggu momentum yang tepat karena kenaikan harga jual adalah solusi terakhir," katanya.

Direktur Penjualan PT Suzuki Indomobil Sales Eko Nugroho bilang, Suzuki juga tengah mengkaji rencana kenaikan harga jual mobil. Menurutnya, "Suzuki pada prinsipnya memonitor kondisi pasar. Kalau yang lain belum naik, kami tidak akan menaikkan harga jual. Semuanya perlu pertimbangan," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi