JAKARTA. Kenaikan harga kapas mendongkrak permintaan polyester atau serat sintetis di pasar domestik dari 540.000 ton menjadi 650.000 ton. Saat ini produksi serat sintetis lokal sebesar 900.000 ton per tahun. "Permintaan serat sintetis sudah mulai meningkat, tapi belum begitu besar karena kenaikan harga kapas juga baru beberapa minggu ini," Sekretaris Jenderal Asosiasi Produsen Serat Sintetis dan Fiber Indonesia (APSyfi) Kustardjono Prodjolalito, awal pekan ini. Dalam hitungan Kustarjdono, dengan kenaikan menjadi 650.000 ton sampai akhir tahun nanti, artinya harga kapas dunia akan mengerek konsumsi serat sintetis hingga 20,37%. Harga kontrak kapas terus meningkat ke level yang paling tinggi dalam 15 tahun terakhir ditengah suplai kapas global yang menipis. Harga kontrak kapas menembus US$ 1,064 per pound di ICE Futures New York; level yang paling tinggi sejak sejak Juni 1995. Komoditi ini anjlok sebesar 3,3% menjadi US$ 1,0176 pada hari ini, Rabu (29/9).Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Kenaikan harga kapas dongkrak permintaan serat sintetis
JAKARTA. Kenaikan harga kapas mendongkrak permintaan polyester atau serat sintetis di pasar domestik dari 540.000 ton menjadi 650.000 ton. Saat ini produksi serat sintetis lokal sebesar 900.000 ton per tahun. "Permintaan serat sintetis sudah mulai meningkat, tapi belum begitu besar karena kenaikan harga kapas juga baru beberapa minggu ini," Sekretaris Jenderal Asosiasi Produsen Serat Sintetis dan Fiber Indonesia (APSyfi) Kustardjono Prodjolalito, awal pekan ini. Dalam hitungan Kustarjdono, dengan kenaikan menjadi 650.000 ton sampai akhir tahun nanti, artinya harga kapas dunia akan mengerek konsumsi serat sintetis hingga 20,37%. Harga kontrak kapas terus meningkat ke level yang paling tinggi dalam 15 tahun terakhir ditengah suplai kapas global yang menipis. Harga kontrak kapas menembus US$ 1,064 per pound di ICE Futures New York; level yang paling tinggi sejak sejak Juni 1995. Komoditi ini anjlok sebesar 3,3% menjadi US$ 1,0176 pada hari ini, Rabu (29/9).Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News