KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah kondisi geopolitik global yang tidak menentu saat ini, harga pangan dan energi global diperkirakan akan terus naik. Hal ini dikarenakan adanya keterbatasan supply dan juga rantai pasok (suppy chain) yang terganggu. Direktur Riset Centre of Economic Reform (CORE) Indonesia Piter Abdullah mengatakan, di tengah kondisi tersebut, Indonesia yang merupakan importir sebagian barang pangan dan energi juga akan terus mengalami beban impor yang besar. "Kita harus mengimpor gandum, kita harus mengimpor kedelai, kita harus mengimpor minyak mentah, jadi beban impor kita besar. Kebutuhan valas untuk membiayai impor itu tinggi," ujar Piter dalam Taxation and Sustainable Finance Working Group Webinar, Kamis (9/7).
Kenaikan Harga Komoditas Global Picu Peningkatan Beban Utang Pemerintah
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah kondisi geopolitik global yang tidak menentu saat ini, harga pangan dan energi global diperkirakan akan terus naik. Hal ini dikarenakan adanya keterbatasan supply dan juga rantai pasok (suppy chain) yang terganggu. Direktur Riset Centre of Economic Reform (CORE) Indonesia Piter Abdullah mengatakan, di tengah kondisi tersebut, Indonesia yang merupakan importir sebagian barang pangan dan energi juga akan terus mengalami beban impor yang besar. "Kita harus mengimpor gandum, kita harus mengimpor kedelai, kita harus mengimpor minyak mentah, jadi beban impor kita besar. Kebutuhan valas untuk membiayai impor itu tinggi," ujar Piter dalam Taxation and Sustainable Finance Working Group Webinar, Kamis (9/7).