KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks sektor energi (IDX Energy) menjadi salah satu indeks sektoral dengan kinerja ciamik. Sejak awal tahun atau secara year-to-date (ytd), indeks yang mayoritas berisikan saham-saham tambang batubara, minyak, dan pelayaran ini menguat 26,58%. Alhasil, sektor energi mencatat kenaikan tertinggi ketiga setelah indeks sektor teknologi (IDX Technology) yang menguat 735,84% dan indeks sektor transportasi dan logistik (IDX sector transportation and logistic) yang menguat 26,63%. Mengutip Bloomberg, Jumat (1/10), saham PT Batulicin Nusantara Maritim Tbk (BESS) memimpin penguatan di sektor ini, yakni menguat 568,75% secara ytd. Di posisi kedua, ada saham PT Harum Energy Tbk (HRUM) dengan penguatan 192,79%. Di posisi ketiga ada PT. Perdana Karya Perkasa Tbk (PKPK) dengan penguatan 200%. Sejumlah saham emiten pertambangan besar tanah air juga berhasil masuk ke dalam daftar top gainers. Misalkan, saham PT Bayan Resources Tbk (BYAN) yang menguat 77,06%, PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) yang menguat 52,89%, PT Mitrabara Adiperdana Tbk (MBAP) yang menguat 48,33%, PT Petrosea Tbk (PTRO) dengan penguatan 24,87%, dan PT Adaro Energy Tbk (ADRO) dengan penguatan 24,48% sejak awal tahun.
Baca Juga: Permintaan ekspor batubara Adaro Energy (ADRO) meningkat Analis Panin Sekuritas Timothy Wijaya menilai, penguatan saham emiten di sektor energi didorong oleh harga batubara yang sempat meningkat hingga 13% dan menembus level US$ 200 per ton pada 28 September 2021 kemarin. Sentimen ini memulai rally dari saham-saham batubara. Timothy menilai, melesatnya harga batubara karena adanya kekurangan pasokan listrik di China. Negeri Panda tersebut mulai melakukan penjatahan listrik pada jam puncak (peak hours) di sejumlah provinsinya. Namun, tidak semua saham tersebut naik akibat tersulut melesatnya harga batubara. Timothy menilai, penguatan saham HRUM terjadi akibat sentimen positif dari berita akuisisi saham perusahaan nikel. Akan tetapi, penguatan saham HRUM belakangan ini lebih didorong oleh naiknya harga batubara. Baca Juga: Bukit Asam (PTBA) proyeksikan kontribusi volume penjualan ekspor menjadi 47% di 2021 Sejumlah saham migas masih loyo