Kenaikan harga komoditas turut mendorong laju IHSG pada pekan ini



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) merangkak naik dan ditutup menguat pada perdagangan akhir pekan ini. IHSG menguat 1,02% ke level 6.481,77 pada perdagangan Jumat (8/10).

Dalam sepekan terakhir, pergerakan IHSG terpantau positif dengan peningkatan sebesar 4,06%. Penguatan IHSG dalam seminggu terakhir ini juga sejalan dengan derasnya aliran dana investor asing yang masuk.

Mengacu data RTI, investor asing mencatatkan beli bersih sebesar Rp 2,41 triliun di seluruh pasar pada perdagangan Jumat (8/10). Bahkan, investor asing sudah membukukan nilai beli bersih Rp 10,67 triliun dalam seminggu terakhir.

Analis MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menjelaskan, ada sejumlah sentimen yang mewarnai pergerakan IHSG dalam pekan pertama di Oktober 2021.

Baca Juga: IHSG melonjak 4,06% dalam sepekan ke 6.481 hingga Jumat (8/10)

Herditya bilang, penguatan bursa Amerika Serikat seiring dengan rilis data ekonomi yang cenderung membaik, hal ini turut menggerakkan IHSG. Selain itu, investor juga merespons positif kesepakatan akan debt ceiling atau plafon utang AS.

Sebelumnya, Menteri Keuangan AS, Janet Yellen menyatakan bahwa pemerintah AS akan kehabisan dana pada 18 Oktober mendatang bila parlemen AS tidak kunjung menyetujui kenaikan pagu utang.

Kedua, melesatnya pergerakan IHSG juga tidak lepas dari membaranya harga komoditas. “Adanya krisis energi di China dan Eropa yang mendongkrak harga batubara dunia, hal ini berpengaruh kepada emiten-emiten batubara yang menggerakkan IHSG,” ujar Herditya kepada Kontan, Jumat (8/10).

Ketiga, arus dana asing yang cukup kuat juga mendorong pergerakan IHSG. Adapun untuk perdagangan Senin (11/10), Herditya memperkirakan IHSG masih berpotensi menguat, tapi sudah relatif terbatas dan rawan terkoreksi. Ia melihat IHSG akan bergerak dengan rentang 6.342-6.504 pada perdagangan Senin (11/10).

Selanjutnya: IHSG menguat 1,02% ke 6.481 pada Jumat (8/10), asing banyak beli BBRI, BBCA, dan BMRI

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi