Kenaikan harga komoditas untungkan bisnis sewa kapal Pelayaran Nelly Dwi Putri (NELY)



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tren kenaikan harga sejumlah komoditas pertambangan membawa angin segar bagi bisnis emiten jasa pelayaran dan galangan kapal yakni PT Pelayaran Nelly Dwi Putri Tbk (NELY).

Corporate Secretary Pelayaran Nely Dwi Putri Ria Novriani Putri menyampaikan, kondisi bisnis NELY saat ini terbilang stabil. Perusahaan ini cukup terbantu oleh kenaikan harga hampir semua komoditas yang terjadi hampir sepanjang tahun 2021.

Untuk saat ini, NELY menyewakan tiga jenis kapal, yaitu tug boat atau kapal tunda, kapal tongkang, dan kapal kontainer. Mengutip materi paparan publik NELY pada Mei 2021 lalu, NELY memiliki 2 unit kapal tunda ukuran kurang lebih atau sama dengan 600 horse power (HP) dan 23 unit kapal tunda ukuran 600 HP - 2060 HP.


Selain itu, jumlah kapal tongkang NELY ukuran 130-220 feet tercatat sebanyak 2 unit, sedangkan armada kapal tongkang NELY yang berukuran 260-300 feet sebanyak 21 unit. NELY turut memiliki satu unit kapal kontainer berkapasitas 265 TEUS.

Baca Juga: Tambah satu set kapal, Pelayaran Nelly (NELY) siapkan capex Rp 40 miliar tahun ini

Adapun kapal yang difungsikan untuk kegiatan pengangkutan hasil komoditas adalah kapal tunda dan kapal tongkang. “Komoditas yang diangkut oleh kapal NELY adalah kayu, nikel, batubara, dan pasir,” kata Ria, Senin (11/10).

Kenaikan harga komoditas tentu mengerek permintaan sewa kapal milik NELY. Untuk mengantisipasi permintaan tersebut, saat ini Manajemen NELY mengutamakan angkutan batubara dan nikel dengan mempertimbangkan sisi harga angkutan, rute pelayaran, dan pelanggan.

Lebih lanjut, pada tahun ini NELY menambah satu unit kapal tunda untuk memperkuat bisnis perusahaan. Nilai investasi atas pembelian kapal tunda tersebut mencapai Rp 15 miliar. “Saat ini, kapal tersebut sudah siap untuk kami sewakan,” ujar Ria.

Dia menambahkan, pihak NELY menargetkan kinerja di tahun 2021 kurang lebih sama dengan capaian di tahun 2020 dengan harapan ada sedikit kenaikan dari sisi pendapatan dan laba bersih.

Oleh karena itu, Manajemen NELY berupaya menjaga hubungan baik dengan para pelanggan dan menjaga kondisi armada kapal tetap baik melalui inspeksi rutin, perawatan berkala, dan melakukan penghematan beban operasional.

Sekadar catatan, tahun 2020 lalu NELY memperoleh pendapatan sebesar Rp 230,66 miliar dan laba bersih sebanyak Rp 43,94 miliar.

Sementara itu, pada semester I-2021, pendapatan NELY turun 25,37% (yoy) menjadi Rp 86,78 miliar. Adapun laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk NELY turun 4,97% (yoy) menjadi Rp 17 miliar.

Selanjutnya: Pelayaran Nelly Dwi Putri (NELY) bagikan dividen Rp 10 per saham, cek jadwalnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat