KONTAN.CO.ID - Kondisi geopolitik di Semenanjung Korea yang memanas bikin harga emas menjadi instrumen safe haven yang diburu. Harga emas masih bergerak di atas level US$ 1.300 per ons troi. Ini menjadi amunisi positif bagi emiten yang bergerak di sektor komoditas ini. Muhammad Nafan Aji, Analis Binaartha Parama Sekuritas, menilai, kenaikan harga emas dunia akan mendorong kinerja emiten komoditas emas, seperti PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB), dan PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA). Kenaikan harga emas juga berpeluang meningkatkan harga saham ketiga emiten itu. "Secara market cap, ANTM merupakan yang paling besar, disusul oleh PSAB dan HRTA," ujar Nafan, Rabu (30/8). Pada perdagangan kemarin, harga saham ANTM naik 3,42% ke level Rp 756 dan saham HRTA naik 1,4% menjadi Rp 290 per saham. Namun saham PSAB turun 3,5% menjadi Rp 220.
Kenaikan harga memoles emiten komoditas emas
KONTAN.CO.ID - Kondisi geopolitik di Semenanjung Korea yang memanas bikin harga emas menjadi instrumen safe haven yang diburu. Harga emas masih bergerak di atas level US$ 1.300 per ons troi. Ini menjadi amunisi positif bagi emiten yang bergerak di sektor komoditas ini. Muhammad Nafan Aji, Analis Binaartha Parama Sekuritas, menilai, kenaikan harga emas dunia akan mendorong kinerja emiten komoditas emas, seperti PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB), dan PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA). Kenaikan harga emas juga berpeluang meningkatkan harga saham ketiga emiten itu. "Secara market cap, ANTM merupakan yang paling besar, disusul oleh PSAB dan HRTA," ujar Nafan, Rabu (30/8). Pada perdagangan kemarin, harga saham ANTM naik 3,42% ke level Rp 756 dan saham HRTA naik 1,4% menjadi Rp 290 per saham. Namun saham PSAB turun 3,5% menjadi Rp 220.