KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak dunia terus menghangat. Situasi ini memberikan keuntungan tersendiri bagi emiten yang bergerak di sektor terkait komoditas minyak. Pertengahan pekan ini, harga minyak Brent sempat naik 0,9% menjadi US$ 70,89 per barel. Ini merupakan rekor tertinggi sejak Maret kemarin. Sementara, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS naik 60 sen atau 0,9%, menjadi US$ 68,32 per barel. Kenaikan harga minyak menyambut keputusan OPEC dan sekutunya untuk tetap secara bertahap memulihkan pasokan dan bersamaan dengan lambatnya pembicaraan nuklir antara Iran dan Amerika Serikat (AS).
PT AKR Corporindo Tbk (
AKRA) memang bukan penambang minyak. Namun, distributor bahan bakar minyak (BBM) ini secara tak langsung bisa menikmati kenaikan harga minyak.
Baca Juga: Simak jadwal pembagian dividen AKR Corporindo (AKRA) Suresh Vembu, Direktur AKRA menjelaskan, naik turunnya harga minyak tidak langsung mempengaruhi laba bersih perusahaan. Sebab, harga minyak di pasar internasional langsung dialihkan ke harga jual untuk konsumen. Selain itu, AKRA menerapkan margin absolut dalam pendistribusian BBM. Tapi, kenaikan harga minyak menunjukkan permintaan kembali memanas. "Artinya, permintaan BBM naik. Kenaikan volume ini yang bisa mendorong profitabilitas kami," terang Suresh kepada Kontan, Kamis (3/6).
Tahun ini, AKRA menargetkan volume penjualan BBM naik 8% hingga 10% dibanding tahun lalu. Adapun realisasi volume penjualan sepanjang 2020 sebesar 2,4 juta kilo liter.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto