KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kenaikan harga minyak dunia mendorong peningkatan penerimaan negara dari sektor hulu minyak dan gas bumi (migas). Hingga kuartal III 2021, penerimaan negara yang dihasilkan industri hulu migas mencapai Rp. 136,8 triliun (kurs 1 US$ = Rp14.350,-). Jumlah ini pun telah melampaui target APBN 2021 yang ditetapkan sebesar 131%. “Kami bersyukur pada Kuartal III 2021 ini, salah satu KPI (Key Performance Indicator) SKK Migas yakni penerimaan negara telah tercapai, bahkan melebihi target. Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh pemangku kepentingan terkait atas dukungan serta kerjasama yang baik sehingga industri ini berhasil memberikan penerimaan negara yang optimal di masa pandemi seperti ini,” kata Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto dalam kegiatan Jumpa Pers Kinerja Hulu Migas Kuartal III 2021 pada Selasa (19/10). Dwi menambahkan, optimalnya penerimaan negara dari hulu migas tidak lepas dari harga minyak dunia yang berangsur membaik dan juga efisiensi kegiatan operasi hulu migas yang dilakukan. Kenaikan harga minyak ini pun diharapkan dapat dimanfaatkan oleh pelaku usaha migas. Dengan demikian, iklim investasi diharapkan ikut pulih setelah terpuruk akibat pandemi covid-19 lalu.
Kenaikan harga minyak dorong penerimaan negara dari sektor hulu migas
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kenaikan harga minyak dunia mendorong peningkatan penerimaan negara dari sektor hulu minyak dan gas bumi (migas). Hingga kuartal III 2021, penerimaan negara yang dihasilkan industri hulu migas mencapai Rp. 136,8 triliun (kurs 1 US$ = Rp14.350,-). Jumlah ini pun telah melampaui target APBN 2021 yang ditetapkan sebesar 131%. “Kami bersyukur pada Kuartal III 2021 ini, salah satu KPI (Key Performance Indicator) SKK Migas yakni penerimaan negara telah tercapai, bahkan melebihi target. Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh pemangku kepentingan terkait atas dukungan serta kerjasama yang baik sehingga industri ini berhasil memberikan penerimaan negara yang optimal di masa pandemi seperti ini,” kata Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto dalam kegiatan Jumpa Pers Kinerja Hulu Migas Kuartal III 2021 pada Selasa (19/10). Dwi menambahkan, optimalnya penerimaan negara dari hulu migas tidak lepas dari harga minyak dunia yang berangsur membaik dan juga efisiensi kegiatan operasi hulu migas yang dilakukan. Kenaikan harga minyak ini pun diharapkan dapat dimanfaatkan oleh pelaku usaha migas. Dengan demikian, iklim investasi diharapkan ikut pulih setelah terpuruk akibat pandemi covid-19 lalu.