KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kenaikan harga minyak dunia diperkirakan akan berlanjut di tahun 2022 nanti. Kenaikan harga energi ini berpotensi berdampak ke masyarakat. Namun, Ekonom Universitas Indonesia Berly Martawardaya menilai, efek yang akan dirasakan masyarakat secara langsung akan tergantung pada pemerintah, apakah akan melanjutkan subsidi energi atau menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM). Dua pilihan kebijakan itu bisa menjadi buah simalakama bagi pemerintah. Apabila pemerintah melanjutkan subsidi energi, Berly mengatakan, hal ini akan membuat defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Indonesia membesar, walaupun di tahun 2022 defisit anggaran masih bisa melebihi 3% dari PDB dan tidak perlu persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
Kenaikan Harga Minyak Dunia Jadi Simalakama bagi Pemerintah
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kenaikan harga minyak dunia diperkirakan akan berlanjut di tahun 2022 nanti. Kenaikan harga energi ini berpotensi berdampak ke masyarakat. Namun, Ekonom Universitas Indonesia Berly Martawardaya menilai, efek yang akan dirasakan masyarakat secara langsung akan tergantung pada pemerintah, apakah akan melanjutkan subsidi energi atau menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM). Dua pilihan kebijakan itu bisa menjadi buah simalakama bagi pemerintah. Apabila pemerintah melanjutkan subsidi energi, Berly mengatakan, hal ini akan membuat defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Indonesia membesar, walaupun di tahun 2022 defisit anggaran masih bisa melebihi 3% dari PDB dan tidak perlu persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).