Kenaikan Harga Minyak Mentah akan Berefek ke Aktivitas Hulu-Hilir Minyak di Indonesia



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan naiknya harga minyak mentah yang signifikan akan berdampak pada aktivitas minyak hulu-hilir di Tanah Air. Dikhawatirkan, biaya operasional seperti pengeboran dan sewa rig menjadi semakin mahal. 

Bila menilik sepekan terakhir, harga minyak west texas intermediate (WTI) dalam tren naik, ke kisaran US$ 90 per barel, meski sempat terkoreksi ke level US$ 89 per barel.

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Tutuka Ariadji menjelaskan, kenaikan harga minyak mentah jika terlalu tinggi atau melebihi US$ 90 per barel akan berdampak pada industri hulu hingga hilir minyak. 


“Kalau ke hilir akan berpengaruh karena kita kan impor hilir. Kalau hulu memang menguntungkan tetapi kalau suatu saat (harga minyak mentah) terlalu tinggi melebihi US$ 90 per barel biaya naik juga, biaya pemboran dan sewa rig naik,” jelasnya saat ditemui di Gedung Kementerian ESDM, Senin (25/9). 

Baca Juga: Harga Minyak Rebound Pada Perdagangan Selasa (26/9) Pagi

Kenaikan harga minyak mentah dunia, otomatis ikut mengerek rata-rata minyak mentah Indonesia atau Indonesia Crude Price (ICP). 

Pada Agustus 2023, Kementerian ESDM mengumumkan rata-rata minyak mentah Indonesia mengalami kenaikan sebesar US$ 7,53 per barel menjadi US$ 82,59 per barel. Sebelumnya pada Juli, ICP sebesar dari US$75,06 per barel. 

Penetapan ICP Agustus 2023 tercantum dalam Keputusan Menteri ESDM Nomor 324.K/MG.03/DJM/2023 tentang Harga Minyak Mentah Indonesia Bulan Agustus 2023 tanggal 1 September 2023.

Pada Agustus 2023, perkembangan harga rata-rata minyak mentah ialah sebagai berikut.  Dated Brent naik sebesar US$6,17/bbl dari US$80,05/bbl menjadi US$86,22/bbl. WTI (Nymex) naik sebesar US$5,28/bbl dari US$76,04/bbl menjadi US$81,32/bbl.

Brent (ICE) naik sebesar US$ 4,94/bbl dari US$ 80,16/bbl menjadi US$ 85,10/bbl. Basket OPEC naik sebesar US$ 6,48/bbl dari US$80,80/bbl mejadi US$ 87,28/bbl. Rata-rata ICP minyak mentah Indonesia naik sebesar US$7,53 /bbl dari US$ 75,06/bbl menjadi US$82,59/bbl. 

Baca Juga: Harga Minyak Dunia Naik Senin (25/9), Brent ke US$93,96 dan WTI ke US$90,57

Sebelumnya, Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan, Febrio Kacaribu menyatakan, dampak kenaikan harga minyak akan diantisipasi oleh pemerintah. 

“Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) kita kan didesain dari awal untuk selalu antisipatif, kemarin untuk APBN 2023 outlook Indonesia Crude Price (ICP) sekitar US$ 78 per barrel sampai US$ 80an per barrel,” ujarnya saat ditemui di sela acara The 9th Indonesia International Geothermal Cinvention & Exhibition di JCC Jakarta, Rabu (20/9). 

Menurutnya, Kementerian Keuangan akan terus memantau fluktuasi harga minyak mentah dan terus mengantisipasi dampaknya ke keuangan negara. 

“Nanti kalau naik berapa buffernya masih cukup, jadi kami cukup ada forward looking-nya di APBN jadi tidak masalah,”  tandasnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi