JAKARTA. Kenaikan harga pangan dunia dalam dua tahun terakhir dikhawatirkan berdampak pada harga pangan nasional. Pasalnya, sejumlah produk pangan masih diimpor seperti daging sapi, gandum dan susu. Berdasarkan indeks harga pangan Food Agriculture Organization (FAO) menunjukkan, tren harga pangan dunia menanjak. Pada bulan Juni 2017, indeks harga pangan FAO menyentuh level tertinggi dalam dua terakhir yakni di level 175,2. FAO mencatat kenaikan ahrga pangan dunia seperti daging, susu dan gandum rata-rata sebesar 7% per tahun. Wakil Ketua Umum Gabungan Pelaku Usaha Peternakan Sapi Potong Indonesia (Gapuspindo) Didiek Poerwanto membenarkan tingginya harga sapi dalam dua tahun terakhir. Ia mengatakan saat ini harga sapi dari Australia sudah berada di atas rata-rata tiap tahunnya. "Saat ini rata-rata harga sapi mencapai US$ 3,3-3,5 per kilogram (kg) hidup," ujarnya kepada KONTAN, Minggu (9/7).
Kenaikan harga pangan dunia pengaruhi harga lokal
JAKARTA. Kenaikan harga pangan dunia dalam dua tahun terakhir dikhawatirkan berdampak pada harga pangan nasional. Pasalnya, sejumlah produk pangan masih diimpor seperti daging sapi, gandum dan susu. Berdasarkan indeks harga pangan Food Agriculture Organization (FAO) menunjukkan, tren harga pangan dunia menanjak. Pada bulan Juni 2017, indeks harga pangan FAO menyentuh level tertinggi dalam dua terakhir yakni di level 175,2. FAO mencatat kenaikan ahrga pangan dunia seperti daging, susu dan gandum rata-rata sebesar 7% per tahun. Wakil Ketua Umum Gabungan Pelaku Usaha Peternakan Sapi Potong Indonesia (Gapuspindo) Didiek Poerwanto membenarkan tingginya harga sapi dalam dua tahun terakhir. Ia mengatakan saat ini harga sapi dari Australia sudah berada di atas rata-rata tiap tahunnya. "Saat ini rata-rata harga sapi mencapai US$ 3,3-3,5 per kilogram (kg) hidup," ujarnya kepada KONTAN, Minggu (9/7).