Kenaikan Harga Pangan hingga Jasa Diramal Bakal Sundut Inflasi Januari 2023



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Central Asia (BCA) meyakini, inflasi pada Januari 2022 akan melandai dari capaian inflasi bulanan pada Desember 2023.  Kepala Ekonom BCA David Sumual memperkirakan, inflasi pada awal tahun ini sebesar 0,47% month on month (MoM) atau lebih rendah dari 0,66% MoM pada bulan sebelumnya. 

Pun dari sisi inflasi tahunan, David memperkirakan inflasi tahunan sebesar 5,42% year on year (YoY) atau lebih rendah dari 5,51% YoY pada bulan sebelumnya. 

"Pendorong inflasi Januari 2023 adalah inflasi di sektor jasa yang mulai meningkat dan inflasi pangan," tutur David kepada Kontan.co.id, Sabtu (28/1). 


David memerinci. Inflasi jasa pada awal tahun ini meningkat karena permintaan yang juga naik.  Ini karena mulai ada kenaikan gaji dan pemulihan ekonomi yang makin nyata. Plus, ada pelonggaran pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) yang mendorong mobilitas. 

Baca Juga: Ekonom Ramal Inflasi Januari 2023 Mereda, Berikut Pemicunya

Sedangkan inflasi pangan dipengaruhi oleh kenaikan harga beras dan harga daging sapi yang meningkat pada awal tahun ini. Ke depan, David memperkirakan, inflasi akan kembali ke kisaran sasaran 2% hingga 4% YoY pada semester II-2022. 

Ini seiring dengan faktor basis tinggi (high base effect), di mana ada kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) pada September 2022 yang menyundut inflasi. 

Di keseluruhan tahun 2023, David memperkirakan inflasi akan berada di kisaran 4% YoY. Namun, tak menutup kemungkinan inflasi akan bergerak hingga 4,5% seiring dengan ketidakpastian global. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi