Kenaikan harga rumah tipe kecil dorong kenaikan harga properti residensial



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga properti residensial di pasar primer masih tumbuh terbatas. Pada kuartal III-2019, hasil survei Bank Indonesia (BI) menunjukkan indeks harga properti residensial tumbuh 0,5% secara kuartalan (qtq) dan tumbuh 1,8% secara tahunan (yoy).

BI menjelaskan kenaikan harga properti residensial terutama disebabkan oleh kenaikan harga bahan bangunan dan penambahan fasilitas umum pada perumahan yang dibangun.

Pertumbuhan indeks harga properti residensial di pasar primer didorong oleh harga rumah tipe kecil yang tumbuh 0,97% qtq. Bahkan secara tahunan harga rumah tipe kecil juga menunjukkan pertumbuhan paling tinggi, yaitu tumbuh 2,92% yoy bila dibandingkan kuartal III-2018.


Baca Juga: Harga properti diprediksi bakal naik hingga 9% di tahun depan

Meski tumbuh, hasil survei BI tersebut menunjukkan bahwa pertumbuhan harga properti masih lebih rendah bila dibandingkan tahun sebelumnya.

Secara kuartalan, hasil survei BI juga menunjukkan pertumbuhan harga properti residensial pada kuartal IV-2019 justru melambat. Indeks di kuartal IV-2019 hanya tumbuh 0,45% qtq. Diperkirakan melambatnya pertumbuhan tersebut karena kenaikan harga rumah tipe kecil yang tumbuh melambat dari 0,96% qtq menjadi 0,62% qtq.

Sementara secara tahunan, pertumbuhan harga diperkirakan menguat dari 1,8% yoy menjadi 1,92% yoy. Rumah tipe kecil dan menengah diprakirakan mengalami kenaikan harga secara tahunan masing-masing sebesar 3,2% yoy dan 1,52% yoy.

Lebih lanjut, hasil survei BI juga menunjukkan penjualan properti residensial pada kuartal III-2019 secara kuartalan tumbuh 16,18% qtq, membaik dari pada kondisi di kuartal II-2019 yang terkontraksi 15,9% qtq. Meningkatnya penjualan pada kuartal III-2019 disebabkan oleh kenaikan penjualan pada rumah tipe kecil yang tumbuh 23,01% qtq dan rumah tipe besar yang tumbuh 34,89% qtq.

Baca Juga: Bunga KPR didapuk jadi penghambat penjualan properti residensial di kuartal III 2019

Secara tahunan, penjualan properti residensial juga tumbuh 13,95% yoy. Membaik dari kondisi di kuartal II-2019 yang terkontraksi 15,79% yoy. Peningkatan penjualan didorong oleh penjualan rumah tipe besar yang tumbuh 69,59% yoy dan rumah tipe menengah yang tumbuh 10,48% yoy.

Pada kuartal III-2019, survei BI menunjukkan penghambat pertumbuhan penjualan properti residensial antara lain suku bunga KPR yang cukup tinggi, pengenaan proporsi uang muka yang tinggi oleh bank dalam pengajuan KPR, permasalahan pajak, serta perizinan atau birokrasi dalam pengembangan lahan.

Adapun rata-rata suku bunga KPR per September 2019 sebesar 9,34%, sedangkan Juni 2019 sebesar 9,43%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati