Kenaikan harga saham Apple menopang rekor indeks S&P 500



KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Indeks S&P 500 kembali menyentuh rekor penutupan tertinggi pada perdagangan Selasa (30/4). Kenaikan harga saham Apple menyokong reli indeks S&P 500 sekaligus membantu memulihkan kepercayaan investor.

Selasa (30/4), indeks S&P 500 naik 2,8 poin atau 0,10% menjadi 2.945,83. Indeks Dow Jones Industrial Average juga menguat 38,52 poin atau 0,15% ke level 26.592,91. Sementara indeks Nasdaq Composite tergelincir 54,01 poin atau 0,66% menjadi 8.095,39.

Selama bulan April 2019, indeks Dow naik 2,6%, S&P 500 menguat 3,9% dan Nasdaq menanjak 4,9%. Ketiga indeks bursa Wall Street tersebut membukukan kenaikan persentase bulanan terbaik sejak Januari 2019.


Indeks S&P 500 sekarang sudah menguat 17,5% sejak akhir Desember 2019.

Saham Apple melonjak sekitar 5%, Selasa (30/4), setelah hasil kinerja kuartalan raksasa teknologi Amerika Serikat (AS) itu membantu meredakan kekhawatiran tentang prospek pendapatan emiten indeks S&P 500.

Apple dilaporkan meraup pendapatan di kuartal ketiga lebih kuat dari perkiraan. Kepala Eksekutif Apple Tim Cook juga mengatakan penjualan iPhone sudah mulai stabil di Cina.

Selain sebagian besar emiten meraup pendapatan yang lebih baik dari perkiraan, analis mengatakan, data ekonomi AS yang positif, kebijakan The Federal Reserve yang dovish dan kemajuan dalam pembicaraan perdagangan AS-China semuanya telah membantu mendorong kenaikan indeks bursa Wall Street baru-baru ini.

“Secara keseluruhan, hal-hal untuk pasar terlihat cukup baik: Fed yang ramah, suku bunga rendah, pendapatan yang tumbuh. Tidak ada yang lebih baik dari itu,” kata Bucky Hellwig, Senior Vice President BB&T Wealth Management di Birmingham, Alabama seperti dikutip Reuters.

Data Refinitiv menunjukkan, lebih dari setengah perusahaan anggota S&P 500 melaporkan pendapatan di kuartal pertama 2019 naik sedikit dari tahun lalu, pembalikan tajam dari penurunan pendapatan sebesar 2% yang diperkirakan pada awal bulan ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat