JAKARTA. Di luar dugaan, harga tembaga bergerak positif setelah sehari sebelumnya menyentuh US$ 5.548 per metrik ton atau terendah sejak Juli 2009. Pertumbuhan kredit China, sebagai salah satu konsumen terbesar tembaga, menjadi pendorong utama rebound harga komoditas metal ini. Seperti diberitakan Bloomberg, Kamis (15/1), harga tembaga di Bursa Metal London (LME) pukul 15.40 menguat 2,5% ke US$ 5.685,5 per metrik ton. Tapi dalam sepekan harga sudah tergerus 6,85% Rebound harga tembaga terjadi setelah pertumbuhan kredit China melebihi ekspektasi sejumlah survei. Di Desember 2014, perbankan Tiongkok menyalurkan kredit hingga CNY 1,69 triliun. Data ini lebih tinggi dari estimasi nilai tengah survei Bloomberg yang sebelumnya memperkirakan, penyaluran kredit China di Desember 2014 hanya CNY 1,2 triliun.
Will Yun, Analis Komoditas Hyundai Futures Corp. menyatakan, data pertumbuhan kredit China menghembuskan sentimen positif pada tembaga. "Tembaga hampir menyentuh level terendah. Ini memberi kesempatan untuk mengambil posisi beli," kata Will Yun kepada Bloomberg, Kamis (15/1). Namun, Ibrahim, Analis dan Direktur PT Equilibrium Komoditi Berjangka, mengatakan, investor mesti waspada dengan penguatan harga tembaga yang terjadi kemarin. Sentimen yang signifikan menggerakkan penguatan ini hanyalah data pertumbuhan kredit Negeri Panda.