JEMBER. Ketua Paguyuban Petani Tebu Rakyat Kabupaten Jember, Jawa Timur, M. Ali Fikri mengatakan kenaikan harga patokan petani untuk gula dari Rp 8.500 menjadi Rp 8.900 per kilogram belum menguntungkan petani. "HPP memang naik, tetapi dengan tingkat rendemen sebesar 6,75% kami masih merugi," katanya di Jember, Minggu (7/6). Menurut dia, kerugian tersebut didapat dari dua jenis gula yang dihasilkan petani tebu di Jember yakni gula kristal putih dan gula premium yang diproduksi di Pabrik Gula (PG) Semboro.
Kenaikan HPP gula belum untungkan petani
JEMBER. Ketua Paguyuban Petani Tebu Rakyat Kabupaten Jember, Jawa Timur, M. Ali Fikri mengatakan kenaikan harga patokan petani untuk gula dari Rp 8.500 menjadi Rp 8.900 per kilogram belum menguntungkan petani. "HPP memang naik, tetapi dengan tingkat rendemen sebesar 6,75% kami masih merugi," katanya di Jember, Minggu (7/6). Menurut dia, kerugian tersebut didapat dari dua jenis gula yang dihasilkan petani tebu di Jember yakni gula kristal putih dan gula premium yang diproduksi di Pabrik Gula (PG) Semboro.