Kenaikan IHSG dua pekan terakhir mengembalikan indeks ke zona hijau



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Roller coaster pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir manis pada perdagangan terakhir sebelum libur panjang Lebaran.

IHSG menyentuh level terendah 2019 pada 17 Mei lalu pada 5.826,87, turun 5,93% sejak awal tahun. Tapi, dua pekan terakhir perdagangan hingga 31 Mei, IHSG melonjak 6,56% dan menutup bulan Mei di level 6.209,12 dengan kenaikan sejak awal tahun sebesar 0,24%.

Lonjakan IHSG terutama terjadi di pekan lalu. "IHSG menguat dengan aliran dana asing yang besar karena sentimen peringkat dari S&P," kata William Hartanto, analis Panin Sekuritas, Jumat (31/5) lalu. William memperkirakan, IHSG akan menguat di kisaran 6.100-6.220 pada perdagangan perdana usai libur, Senin (10/6).


Sekadar mengingatkan, lembaga pemeringkat Standard and Poor's (S&P) menaikkan peringkat utang Indonesia dari BBB- menjadi BBB dengan outlook stabil. Dengan peringkat ini, Indonesia memantapkan diri masuk level investment grade dan dua langkah menjauhi junk bond yang ada di BB+. 

Outlook stabil mencerminkan pandangan S&P bahwa kebijakan konstruktif di Indonesia akan mendukung prospek pertumbuhan ekonomi di masa mendatang. "Melihat kebijakan Indonesia yang stabil dan pengaturan fiskal yang hati-hati, kami percaya profil kredit secara keseluruhan meningkat," ungkap S&P dalam pengumuman pemeringkatan Jumat pekan lalu.

Pada hari pengumuman kenaikan peringkat, net buy asing mencapai Rp 1,43 triliun. Saham-saham dengan pembelian bersih terbesar asing di hari terakhir perdagangan Mei adalah PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) Rp 224,12 miliar, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Rp 182,38 miliar, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Rp 162,89 miliar, PT Astra International Tbk (ASII) Rp 157,01 miliar, dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) Rp 147,46 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati