Kenaikan IHSG sebagai fenomena window dressing



JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat seiring dengan munculnya fenomena window dressing, Kamis (29/12).

IHSG ditutup menguat 93,12 poin atau 1,78 % menjadi 5.302,56. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak naik 19,99 poin (2,30 %) menjadi 887,55.

"Kenaikan IHSG yang cukup tinggi dalam beberapa hari terakhir ini dapat dikatakan sebagai fenomena 'windows dressing', di mana pelaku pasar cenderung melakukan aksi beli," kata analis NH Korindo Securities, Bima Setiaji.


Bima Setiaji menambahkan bahwa, kenaikan IHSG BEI juga didorong oleh sentimen positif dari domestik di mana hingga pekan kedua Desember ini level inflasi relatif cukup rendah berada di sekitar angka 0,2 %.

Dengan hasil tersebut, lanjut dia,, Bank Indonesia memperkirakan inflasi akhir tahun ini berada di sekitar tiga % secara tahunan (year on year/YoY), kondisi itu cukup meningkatkan tingkat kepercayaan investor terhadap kondisi ketahanan ekonomi Indonesia ke depan.

"Oleh karena itu, potensi IHSG terdorong naik masih besar sehingga akhir tahun perdagangan bisa ditutup di atas level 5.300 poin," katanya.

Sementara itu, analis Danareksa Sekuritas Lucky Bayu Purnomo menambahkan bahwa ekspektasi perekonomian nasional pada 2017 mendatang juga cukup positif seiring dengan aksi pemerintah untuk menambah dan merealisasikan sejumlah proyek infrastruktur.

"Sentimen itu akan menjadi angin segar bagi investor di pasar modal ke depannya," kata Lucky Bayu .

Sementara itu tercatat frekuensi perdagangan saham di pasar reguler BEI mencapai 230.821 kali transaksi dengan total jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 14,421 miliar lembar saham senilai Rp8,506 triliun.

Bursa regional, di antaranya indeks Hang Seng menguat 36,17 poin (0,17 %) ke level 21.790,91, indeks Nikkei turun 256,58 poin (1,32 %) ke level 19.145,14, dan Straits Times melemah 9,15 poin (0,32 %) posisi 2.889,15.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto