Kenaikan imbal hasil surat utang global akan membatasi kenaikan harga SUN



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga Surat Utang Negara pada perdagangan, Selasa (24/7) diperkirakan akan bergerak bervariasi di tengah nilai tukar rupiah yang masih akan menguat.

Tercatat, Senin (23/7) rupiah menguat tipis 0,09% menjadi Rp 14.482 per dollar AS. Kecenderungan rupiah menguat didukung dari kecenderungan mata uang regional yang juga menguat.

Namun, I Made Adi Saputra Analis Fixed Income MNC Sekuritas mengatakan kenaikan imbal hasil surat utang global masih akan menjadi katalis negatif yang membatasi kenaikan harga SUN hari ini.


Tercatat, yield US Treasury pada perdagangan Senin (23/7) naik 0,065 basis poin (bps) menjadi 2,96% untuk tenor 10 tahun. Imbal hasil Gilt tenor 10 tahun juga naik 0,032 bps menjadi 1,26% dan yield Bund tenor 10 tahun juga naik 0,038 bps menjadi 0,41%.

Secara teknikal dalam risetnya Selasa (24/7) Made memproyeksikan harga SUN pada keseluruhan tenor masih terlihat mengalami tren penurunan ditengah harga SUN mendekati area jenuh jual.

Made merekomendasikan seri FR0071, FR0052, FR0058, FR0074, FR0065, FR0068, FR0072, FR0075, dan FR0067 pada perdagangan hari ini.

Ahmad Mikail, ekonom Samuel Sekuritas Indonesia memperkirakan, yield SUN akan bergerak naik cukup tajam didorong oleh naiknya yield US Treasury dan kemungkinan pelemahan rupiah. "Kenaikan yield US Treasury didorong oleh aksi saling ancam antara Trump dan Rouhani terkait perjanjian nuklir Iran," kata Ahmad dalam riset, Selasa (24/7).

Maka, pada perdagangan hari ini Ahmad memproyeksikan yield SUN 10 tahun berkemunkinan bergerak di rentang 7,76%-7,90%. Ahmad merekomendasikan seri FR0063,FR0043, FR0047,FR0035, dan FR0061 pada perdagangan hari ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati