JAKARTA. Harga nikel sempat terangkat setelah angka impor logam China mencatat kenaikan pada bulan Desember lalu. Namun, penguatan harga tak bertahan lama menjelang pengumuman dari Federal Open Market Committee (FOMC). Mengutip Bloomberg, Rabu (27/1) pukul 12.37 WIB, harga nikel kontrak pengiriman tiga bulan di London Metal Exchange (LME) tergerus 0,3% ke level US$ 8.645 per metrik ton. Namun dalam sepekan ini, nikel menanjak 1,11%. Direktur Utama PT Garuda Berjangka, Ibrahim mengatakan, harga nikel mulai melemah menjelang pengumuman Federal Open Market Committee (FOMC) pada Kamis dini hari (28/1). Pasalnya, ada isu bahwa The Fed negara bagian akan mendukung pengetatan ekonomi di AS.
Kenaikan impor China sempat mengangkat harga nikel
JAKARTA. Harga nikel sempat terangkat setelah angka impor logam China mencatat kenaikan pada bulan Desember lalu. Namun, penguatan harga tak bertahan lama menjelang pengumuman dari Federal Open Market Committee (FOMC). Mengutip Bloomberg, Rabu (27/1) pukul 12.37 WIB, harga nikel kontrak pengiriman tiga bulan di London Metal Exchange (LME) tergerus 0,3% ke level US$ 8.645 per metrik ton. Namun dalam sepekan ini, nikel menanjak 1,11%. Direktur Utama PT Garuda Berjangka, Ibrahim mengatakan, harga nikel mulai melemah menjelang pengumuman Federal Open Market Committee (FOMC) pada Kamis dini hari (28/1). Pasalnya, ada isu bahwa The Fed negara bagian akan mendukung pengetatan ekonomi di AS.