Kenaikan Impor Lebih Tinggi, Surplus Neraca Dagang RI Diprediksi Menyusut



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Neraca perdagangan barang pada bulan Juli 2023 berpotensi tetap surplus. Namun, akan menurun dari surplus pada bulan sebelumnya.

Kepala Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual memperkirakan, surplus neraca perdagangan pada bulan Juli 2023 sebesar US$ 2,11 miliar, atau menurun dari US$ 3,45 miliar pada bulan sebelumnya.

Dari perhitungan David, penurunan surplus neraca perdagangan pada bulan Juli 2023 didorong peningkatan impor yang lebih tinggi dari peningkatan ekspor.


Ekspor diperkirakan akan mencapai sekitar US$ 21,75 miliar, atau naik 5,53% mom. Sedangkan impor akan mencapai sekitar US$ 19,63 miliar atau naik 14,46% mom.

Baca Juga: Industri Manufaktur Topang Pertumbuhan Ekonomi Kuartal II-2023

Hanya, peningkatan keduanya didorong oleh tetap ada peningkatan harga komoditas pada periode tersebut.

"Harga komoditas hampir semuanya meningkat, terutama untuk harga minyak dan juga harga komoditas minyak kelapa sawit (CPO)," tutur David kepada Kontan.co.id, Minggu (13/8).

Hanya saja, David melihat baik nilai ekspor maupun impor akan lebih rendah bila dibandingkan dengan bulan Juli 2022.

Dengan nilai ekspor akan turun 14,93% yoy, dan nilai impor akan tergerus 8,01% yoy.

Baca Juga: Surplus Neraca Perdagangan Juli 2023 Diprediksi Turun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat