Kenaikan Inflasi Bikin Masyarakat Kelas Atas Adaptasi Kebiasaan Belanja



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Survei Bank DBS menunjukkan mayoritas masyarakat berpenghasilan rendah akan langsung mengubah kebiasaan belanjanya atas respons kenaikan inflasi.

Sementara itu, masyarakat berpenghasilan menengah ke atas akan memilih untuk beradaptasi dan tidak mengubah kebiasaan belanja mereka. Adapun survei tersebut diikuti 722 responden dan dilakukan selama 2 minggu mulai 8 November 2022.

Head of Research DBS Group Maynard Arif mengatakan mayoritas kelas bawah dan berpenghasilan menengah akan mengambil sikap defensif di tengah kenaikan inflasi, sedangkan kelas atas akan mencoba untuk mencari penghasilan lebih tinggi.


Baca Juga: Pemerintah Akan Gelontorkan Bantuan Beras 10 Kg Kepada 21,3 Juta KPM

Berdasarkan data DBS, sebanyak 68% responden akan memilih sikap defensif. Adapun rinciannya, 50% akan hemat sebanyak-banyaknya dan membelanjakan sedikit mungkin, lalu 18% akan mencoba untuk memilih alternatif barang yang lebih murah.

Sementara itu, sebanyak 30% responden akan mencari penghasilan lebih tinggi. Secara rinci, 20% akan memilih berinvestasi dan 9% akan mencari pendapatan lebih sebagai pegawai.

"Berdasarkan survei, sebanyak 71% dari responden berpenghasilan rendah akan mengubah kebiasaan belanja mereka segera atas respons kenaikan inflasi, sedangkan sekitar 40% responden berpenghasilan menengah ke atas akan memilih untuk beradaptasi dan tidak pernah mengubah kebiasaan belanja mereka," ucap dia di Gedung Bank DBS, Jakarta Selatan, Selasa (29/3).

Baca Juga: Pemulihan Ekonomi China Hadapi Risiko Kemerosotan Perdagangan Global

Menurut Maynard, masyarakat kalangan bawah banyak berubah belanjanya karena inflasi yang lebih tinggi dibanding kenaikan gaji. Mereka juga cenderung untuk intensif lebih berhati-hati melakukan pengeluaran.

"Kalau sektor kelas atas, justru perilaku belanja mereka tidak berubah. Mereka mungkin akan tetap membeli barang yang mahal, tetapi mungkin frekuensinya berkurang," kata dia.

Maynard juga menerangkan sesuai survei, dapat disimpulkan bahwa kenaikan inflasi begitu dirasakan oleh masyarakat dibanding data dari pemerintah. Kebanyakan masyarakat bahkan menilai inflasi mungkin masih bisa berlanjut setelah Lebaran, yakni minimal 6 bulan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli