JAKARTA. Ancaman inflasi tinggi sudah di depan mata. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, inflasi sepanjang tahun lalu mencapai 6,96%. Kenaikan harga bahan pangan menyumbang inflasi terbesar, yakni 3,5%. Kenaikan harga pangan tentu berpotensi menahan laju pertumbuhan penjualan barang-barang konsumsi (consumer goods), termasuk produk PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR). Analis NISP Sekuritas, Lyana Margareth, memprediksi, kenaikan harga pangan masih akan terjadi hingga beberapa bulan ke depan. Melonjaknya harga pangan, terutama beras, bakal mengganjal pertumbuhan UNVR. Pasalnya, segmen yang rentan terhadap kenaikan harga pangan adalah masyarakat ekonomi kelas menengah dan bawah.
Kenaikan inflasi menahan pertumbuhan UNVR
JAKARTA. Ancaman inflasi tinggi sudah di depan mata. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, inflasi sepanjang tahun lalu mencapai 6,96%. Kenaikan harga bahan pangan menyumbang inflasi terbesar, yakni 3,5%. Kenaikan harga pangan tentu berpotensi menahan laju pertumbuhan penjualan barang-barang konsumsi (consumer goods), termasuk produk PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR). Analis NISP Sekuritas, Lyana Margareth, memprediksi, kenaikan harga pangan masih akan terjadi hingga beberapa bulan ke depan. Melonjaknya harga pangan, terutama beras, bakal mengganjal pertumbuhan UNVR. Pasalnya, segmen yang rentan terhadap kenaikan harga pangan adalah masyarakat ekonomi kelas menengah dan bawah.