KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja laba industri reasuransi merosot tajam. Kenaikan klaim bruto dan beban usaha menjadi penyebab penurunan laba usaha industri reasuransi di tahun ini. Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), sampai September 2018, industri reasuransi mencatatkan realisasi laba usaha minus 65,2% menjadi Rp 327,94 miliar. Padahal September tahun lalu, laba usaha bisa mencapai Rp 944,82 miliar. Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) Dody AS Dalimuthe mengatakan penurunan nilai laba terhadap bisnis reasuransi karena kenaikan pendapatan underwriting yang sejalan dengan kenaikan beban underwriting. Di periode yang sama, pendapatan underwriting naik 9,98% menjadi Rp 5,23 triliun. Sedangkan beban underwriting naik 22,5% dan beban usaha naik 11,6%.
Kenaikan klaim menggerus laba industri reasurasi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja laba industri reasuransi merosot tajam. Kenaikan klaim bruto dan beban usaha menjadi penyebab penurunan laba usaha industri reasuransi di tahun ini. Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), sampai September 2018, industri reasuransi mencatatkan realisasi laba usaha minus 65,2% menjadi Rp 327,94 miliar. Padahal September tahun lalu, laba usaha bisa mencapai Rp 944,82 miliar. Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) Dody AS Dalimuthe mengatakan penurunan nilai laba terhadap bisnis reasuransi karena kenaikan pendapatan underwriting yang sejalan dengan kenaikan beban underwriting. Di periode yang sama, pendapatan underwriting naik 9,98% menjadi Rp 5,23 triliun. Sedangkan beban underwriting naik 22,5% dan beban usaha naik 11,6%.