Kenaikan masih bisa berlanjut, harga Bitcoin akhirnya tembus US$ 50.000



KONTAN.CO.ID - Harga Bitcoin akhirnya menembus level US$ 50.000 pada Senin (23/8), pertama kalinya dalam lebih dari tiga bulan terakhir.

Mengacu data CoinDesk, harga Bitcoin pada Senin menyentuh level US$ 50.000, dengan posisi tertinggi US$ 50.495,85

Kripto terbesar di dunia berdasarkan nilai pasar itu berada di titik tertinggi sejak 15 Mei. Return year-to-date Bitcoin pun sekarang mencapai 71%.


“Ini bukan pertama kalinya Bitcoin melewati tonggak legendaris ini. Tetapi, mengingat kemajuan dalam industri kripto akhir-akhir ini, US$ 50.000 menjadi istimewa saat ini,” kata Mati Greenspan, CEO Quantum Economics, seperti dikutip CoinDesk.

Baca Juga: Harga Bitcoin akhirnya tembus US$ 50.000, titik tertinggi sejak Mei

Hanya, masalah yang lebih besar termasuk pertemuan bank sentral AS, Federal Reserve (The Fed) pada akhir Agustus dan pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal di September bisa menyebabkan pasar mempertimbangkan kemungkinan pergerakan pada likuiditas global

"Setiap langkah The Fed akan berdampak negatif terhadap aksi harga dan melibatkan kemungkinan penularan dari peristiwa risk-off di pasar tradisional," ujar Toby Chapple, Head of Trading di Zerocap, kepada CoinDesk.

Beberapa trader percaya, pasar bitcoin belum melihat pengembalian penuh investor ritel, menunjukkan kenaikan saat ini bisa lebih jauh.

"Terakhir kali bitcoin mencapai US$ 50.000, tren Google (situs pelacakan yang menunjukkan pencarian Bitcoin) jauh lebih tinggi dari sekarang," kata Marcus Sotiriou, trader di GlobalBlock, seperti dikutip Reuters.

"Ini menunjukkan, euforia ritel belum memasuki pasar dan Bitcoin memiliki jalan panjang dalam siklus pasar ini," imbuh dia.

Selanjutnya: Ini aset kripto yang paling populer di mata generasi milenial hingga X

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: S.S. Kurniawan