Kenaikan minyak terhenti di bawah US$ 46 sebarel



HONG KONG. Penguatan minyak terhenti di bawah level US$ 46 per barel. Di tengah langkah Nigeria dan Uni Emirate Arab yang mendukung adanya kesepakatan untuk menstabilkan pasar dalam pertemuan anggota OPEC di Aljazair, pekan ini.

Mengutip Bloomberg, Selasa (27/9) minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman November kehilangan sebanyak 44 sen menjadi US$ 45,49 per barel di New York Mercantile Exchange pukul 08:31 waktu Hong Kong.

Sebelumnya, minyak WTI naik US$ 1,45 ke US$ 45,93 pada hari Senin. Total volume perdagangan sekitar 71 % di bawah 100-hari rata-rata. Harga rata-rata minyak WTI berada pada kisaran US$ 44,80 kuartal ini.

Sedangkan, minyak Brent untuk pengiriman November kehilangan sebanyak 49 sen menjadi US$ 46,86 per barel di ICE Futures Europe exchange yang berbasis di London. Minyak Brent naik US$ 1,46, atau 3,2 %, ke US$ 47,35 pada hari Senin.

Uni Emirate Arab mendukung kesepakatan untuk membekukan output jika negara-negara lain setuju, tapi penurunan produksi tidak untuk diskusi, kata Menteri Perminyakan Suhail Al Mazrouei.

Menteri Sumber Daya Minyak Nigeia Emmanuel Ibe Kachikwu mengatakan "pasti akan ada" kesepakatan. Harga bisa jatuh di bawah US$ 20 per barel jika tidak ada kesepakatan tercapai, menurut menteri minyak Venezuela.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto