Pemerintah harus kreatif melakukan efisiensi biaya penyelenggaraan ibadah haji (BPIH) agar tidak memberatkan jamaah pasca pemerintah Arab Saudi memberlakukan PPN 5% bagi produk barang dan jasa. Menurut saya masih ada beberapa celah yang bisa dimanfaatkan pemerintah untuk menekan kenaikan ongkos haji. Sejauh pengamatan saya selama ini, ada sejumlah komponen terbesar yang membutuhkan biaya jumbo dalam penyelenggaraan ibadah haji. Komponen tersebut meliputi harga tiket penerbangan dari Indonesia ke Arab Saudi dan sebaliknya. Baik itu penerbangan lewat pesawat Garuda Indonesia maupun Saudi Airlines. Menurut saya, harga tiket pesawat ini masih bisa ditekan. Bisa itu dalam bentuk konversi ke pajak atau punĀ pungutan lainnya kepada maskapai sehingga harga tiketnya tidak terlalu mahal. Meskipun ada konversi itu, pemerintah juga harus memastikan kualitas pelayanan maskapai tetap prima. Artinya jangan sampai karena harga tiket ditekan, kualitas pelayanan ikut turun.
Kenaikan ongkos haji bisa ditekan
Pemerintah harus kreatif melakukan efisiensi biaya penyelenggaraan ibadah haji (BPIH) agar tidak memberatkan jamaah pasca pemerintah Arab Saudi memberlakukan PPN 5% bagi produk barang dan jasa. Menurut saya masih ada beberapa celah yang bisa dimanfaatkan pemerintah untuk menekan kenaikan ongkos haji. Sejauh pengamatan saya selama ini, ada sejumlah komponen terbesar yang membutuhkan biaya jumbo dalam penyelenggaraan ibadah haji. Komponen tersebut meliputi harga tiket penerbangan dari Indonesia ke Arab Saudi dan sebaliknya. Baik itu penerbangan lewat pesawat Garuda Indonesia maupun Saudi Airlines. Menurut saya, harga tiket pesawat ini masih bisa ditekan. Bisa itu dalam bentuk konversi ke pajak atau punĀ pungutan lainnya kepada maskapai sehingga harga tiketnya tidak terlalu mahal. Meskipun ada konversi itu, pemerintah juga harus memastikan kualitas pelayanan maskapai tetap prima. Artinya jangan sampai karena harga tiket ditekan, kualitas pelayanan ikut turun.