Kenaikan pendapatan dan penurunan beban membuat Indosat (ISAT) keluar dari kerugian



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja keuangan PT Indosat Ooredoo Tbk (ISAT) kembali moncer. Bukan hanya pendapatannya yang tumbuh, perusahaan telekomunikasi ini juga mampu keluar dari kerugian.

Sepanjang sembilan bulan pertama tahun ini, ISAT mencatat kenaikan pendapatan 12% secara tahunan menjadi Rp 23,05 triliun. ISAT juga membukukan keuntungan Rp 5,8 triliun dari sebelumnya rugi Rp 457,5 miliar per September tahun lalu.

"Kinerja yang kuat dari segmen selular dan segmen enterprise mendukung kenaikan kinerja perusahaan," tulis manajemen ISAT dalam keterangan resmi, Kamis (28/10).


Baca Juga: Jual menara, laba bersih Indosat (ISAT) capai Rp 5,8 triliun hingga kuartal III-2021

Pelanggan ISAT meningkat sebesar 3,2% secara tahunan menjadi 62,3 juta pelanggan hingga kuartal ketiga tahun ini. Average revenue per user (ARPU) juga meningkat menjadi Rp 34.200 dari sebelumnya sebesar Rp 31.700. Peningkatan pengalaman jaringan secara menyeluruh serta perbaikan portfolio produk telah menghasilkan pertumbuhan trafik data sebesar 39,2% secara tahunan.

ISAT mentas dari kerugian lantaran mampu menekan beban hingga 20,5% secara tahunan menjadi Rp 14,98 triliun. Penurunan ini disebabkan oleh kenaikan pendapatan operasional lain-lain dan penurunan beban karyawan. "Penurunan ini diimbangi oleh peningkatan beban penyelenggaraan jasa, beban penyusutan dan amortisasi, serta beban umum dan administrasi," terang manajemen.

Pada 16 September 2021, Ooredoo Group Ooredoo Group dan CK Hutchison mengumumkan penandatanganan perjanjian transaksi definitif untuk pengajuan penggabungan ISAT bersama PT Hutchison 3 Indonesia (H3I). Perusahaan gabungan akan mempunyai nama Indosat Ooredoo Hutchison.

Baca Juga: Proses merger, Indosat Ooredoo diminta bayar denda kasus IM2, ini kata analis

Penggabungan Indosat Ooredoo dan H3I akan menyatukan dua bisnis yang saling melengkapi untuk menciptakan sebuah perusahaan telekomunikasi digital dan internet yang lebih besar dan lebih kuat secara komersial, serta dapat memberikan nilai tambah kepada seluruh pemegang saham, pelanggan, dan masyarakat Indonesia. Perusahaan gabungan akan memiliki skala, kemampuan keuangan, dan keahlian untuk bersaing dengan lebih efektif.

Penggabungan aset dan produk dari ISAT dan H3I yang saling melengkapi akan mendorong inovasi dan pengembangan jaringan yang akan memungkinkan perusahaan memberikan layanan digital terbaik dan memperluas tawaran produknya bagi pelanggan di berbagai pelosok Indonesia.

Baca Juga: Emiten telekomunikasi gencar melakukan merger dan akuisisi, simak rekomendasi analis

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati