KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Beberapa emiten properti telah mengumumkan hasil kinerja kuartal I 2022. Hasilnya, pertumbuhannya belum seragam lantaran beberapa mencatatkan penurunan kinerja. Contohnya, PT Summarecon Agung Tbk (
SMRA) mencatatkan pertumbuhan pendapatan 37,27% dan laba bersih 367,87%. Lalu, PT Bumi Serpong Damai Tbk (
BSDE) mencatatkan pertumbuhan pendapatan 21,43%, tetapi laba bersihnya turun 42,01%. Adapula yang masih mencatatkan penurunan kinerja selama 3 bulan pertama kemarin. Salah satunya, PT Puri Global Sukses Tbk (
PURI) dengan pendapatan turun 59,62% dan laba bersih turun 83,04%.
Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus melihat prospek properti akan terus membaik. Sebab, semua akan kembali kepada situasi dan kondisi yang terjadi secara makro.
Baca Juga: Ciputra Development (CTRA) Masih Fokus pada Segmen Rumah Tapak Tahun Ini "Apalagi kalau diperhatikan saat ini pemulihan daya beli akan menjadi daya dorong meningkatnya kembali sektor properti untuk kembali bergairah," ujarnya kepada Kontan.co.id, Minggu (8/5).
Walau begitu, ada beberapa hal yang tetap harus diperhatikan seperti pemulihan ekonomi yang harus dipastikan untuk pulih secara berkelanjutan sehingga mendorong daya beli dan konsumsi di sektor kredit. Dirinya mengakui bahwa pemulihan ekonomi terus terjadi, tetapi ketidakpastian di pasar juga bertambah. Hal itu datang dari potensi kenaikan tingkat suku bunga yang akan menjadi batu sandungan selanjutnya. "Namun, dominasi kelas menengah akan mencoba untuk mengimbangi pelemahan di sektor kredit properti akibat kenaikan tingkat suku bunga sehingga masih memberikan peluang penguatan bagi sektor ini," paparnya. Di sisi lain,
marketing sales juga dapat menjadi salah satu tolok ukur yang baik, meskipun tidak dapat dipastikan akan menjadi sebuah jaminan perbaikan kinerja di masa yang akan datang.
Baca Juga: Marketing Sales Metropolitan Land (MTLA) di Kuartal I-2022 Masih di Bawah Target Sebagai pengingat, hingga kuartal I SMRA mencatatkan
marketing sales sebesar Rp 1,4 triliun atau 29% dari tahun ini sebesar Rp 5 triliun. BSDE mencetak
marketing sales sebesar Rp 2,5 triliun atau 32% dari tahun sebesar Rp 7,7 triliun. Lalu, PT Lippo Karawaci Tbk (
LPKR) sebesar Rp 1,21 triliun atau setara 23% dari target tahun ini. Adapula PT Ciputra Development Tbk (
CTRA) yang membukukan
marketing sales sebesar Rp 1,9 triliun. Kemudian, PT Pakuwon Jati Tbk (
PWON) sebesar Rp 380 miliar. Analis BRI Danareksa, Victor Stefano menilai perolehan
marketing sales emiten properti terbilang cukup baik pada kuartal I 2022. Dari beberapa emiten properti yang berada dalam cakupannya yakni BSDE, SMRA, CTRA, PWON, dan PT Alam Sutera Realty Tbk (
ASRI), tercatat perolehannya sebesar Rp 6,8 triliun atau turun 3% yoy dan turun 2% qoq dengan 89% di antaranya adalah properti hunian tapak. Terjadinya penurunan jumlah total
marketing sales itu disebabkan kurangnya peluncuran produk baru dari PWON dan tingginya basis
marketing sales SMRA sebelumnya dari proyek Summarecon Bogor yang meluncur pada November 2020 lalu. Walau begitu, Victor melihat
marketing sales emiten properti masih sesuai jalur untuk memenuhi target tahun ini. Sebab diproyeksikan
marketing sales kuartal III nanti akan meningkat pesat akibat rendahnya
marketing sales kuartal III 2021 akibat gelombang Delta. "Meskipun lebih rendah, kami yakin pencapaian penjualan pemasaran kuartal I masih sesuai dengan target penjualan pemasaran kami yang tumbuh sebesar 8% di 2022," tulisnya dalam riset.
Baca Juga: Intiland Development (DILD) Anggarkan Capex Rp 1 Triliun untuk Tahun Ini Di sisi lain, pihaknya juga tidak yakin kenaikan suku bunga FED akan berujung pada kenaikan tajam suku bunga BI lantaran Indonesia berada dalam tahap pertumbuhan yang berbeda dan inflasi masih dapat dikendalikan.
"Kami juga percaya bahwa suku bunga KPR akan tetap rendah di masa mendatang karena bank komersial saat ini memiliki margin yang baik," sebutnya. Karenanya, BRI Danareksa Sekuritas tetap mempertahankan sikap
overweight untuk sektor properti. Dirinya merekomendasikan
buy untuk BSDE dengan target harga Rp 1.450, CTRA Rp 1.650, SMRA Rp 1.100, PWON Rp 610, dan ASRI Rp 230. Sementara Nico menjagokan BSDE dengan target harga Rp 1.400, CTRA Rp 1.400, SMRA Rp 1.100, dan PWON Rp 625. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Noverius Laoli