JAKARTA. Di tengah kondisi ekonomi dan daya beli melemah, PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI) masih meraih kinerja positif pada tahun lalu. Tahun 2016, ROTI mencatatkan penjualan Rp 2,52 triliun, meningkat 16% dibanding dengan penjualan 2015.Sedangkan laba bersihnya naik tipis 3,48% year-on-year (yoy) menjadi Rp 279,9 miliar. Posisi top line ROTI yang tumbuh 16% pada tahun lalu melampaui pertumbuh industri roti nasional yang sebesar 8,5%. Hal ini didorong pertumbuhan volume, yang menunjukkan permintaan produk ROTI tetap kuat kendati daya beli masyarakat melemah.Akhir tahun lalu, pasca demonstrasi yang dikenal dengan aksi 212, pada 2 Desember 2016, ada upaya boikot pembelian produk ROTI oleh sekelompok masyarakat. Namun, "Aksi boikot menjelang akhir tahun lalu tidak mempengaruhi kinerja bottom line perusahaan," ujar Marlene Tanumihardja, Analis Samuel Sekuritas Indonesia, dalam risetnya, baru-baru ini.
Kenaikan penjualan ROTI melebihi industri roti
JAKARTA. Di tengah kondisi ekonomi dan daya beli melemah, PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI) masih meraih kinerja positif pada tahun lalu. Tahun 2016, ROTI mencatatkan penjualan Rp 2,52 triliun, meningkat 16% dibanding dengan penjualan 2015.Sedangkan laba bersihnya naik tipis 3,48% year-on-year (yoy) menjadi Rp 279,9 miliar. Posisi top line ROTI yang tumbuh 16% pada tahun lalu melampaui pertumbuh industri roti nasional yang sebesar 8,5%. Hal ini didorong pertumbuhan volume, yang menunjukkan permintaan produk ROTI tetap kuat kendati daya beli masyarakat melemah.Akhir tahun lalu, pasca demonstrasi yang dikenal dengan aksi 212, pada 2 Desember 2016, ada upaya boikot pembelian produk ROTI oleh sekelompok masyarakat. Namun, "Aksi boikot menjelang akhir tahun lalu tidak mempengaruhi kinerja bottom line perusahaan," ujar Marlene Tanumihardja, Analis Samuel Sekuritas Indonesia, dalam risetnya, baru-baru ini.