KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah lembaga pemeringkat mengerek rating emiten di Bursa Efek Indonesia (BEI). Selain fundamental perusahaan, langkah Standard & Poor's (S&P) yang mengganjar peringkat Indonesia ke level investment grade turut mendorong kenaikan peringkat emiten. Pefindo, misalnya, mendongkrak peringkat PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA). Rating anak usaha PT Barito Pacific Tbk (BRPT) itu naik menjadi idAA- dari sebelumnya idA+. Rating tersebut berlaku untuk TPIA maupun Obligasi I Chandra Asri Tahun 2016. Sedang outlook terhadap peringkat TPIA stabil. Awal tahun ini, Moody's juga menaikkan rating PT Indika Energy Tbk (INDY) menjadi B2 dengan outlook stabil, dari sebelumnya Caa1. Bahkan, Moody's tengah mengkaji, apakah peringkat INDY bisa naik lagi seiring rencana emiten ini memperbesar porsi kepemilikan saham di PT Kideco Jaya Agung. "Kami menilai, rencana akuisisi saham Kideco akan positif, karena INDY bakal memiliki kontrol terhadap perusahaan batubara terbesar ketiga di Indonesia," ungkap Rachel Chia, Analis Moody's.
Kenaikan peringkat mengangkat prospek emiten
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah lembaga pemeringkat mengerek rating emiten di Bursa Efek Indonesia (BEI). Selain fundamental perusahaan, langkah Standard & Poor's (S&P) yang mengganjar peringkat Indonesia ke level investment grade turut mendorong kenaikan peringkat emiten. Pefindo, misalnya, mendongkrak peringkat PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA). Rating anak usaha PT Barito Pacific Tbk (BRPT) itu naik menjadi idAA- dari sebelumnya idA+. Rating tersebut berlaku untuk TPIA maupun Obligasi I Chandra Asri Tahun 2016. Sedang outlook terhadap peringkat TPIA stabil. Awal tahun ini, Moody's juga menaikkan rating PT Indika Energy Tbk (INDY) menjadi B2 dengan outlook stabil, dari sebelumnya Caa1. Bahkan, Moody's tengah mengkaji, apakah peringkat INDY bisa naik lagi seiring rencana emiten ini memperbesar porsi kepemilikan saham di PT Kideco Jaya Agung. "Kami menilai, rencana akuisisi saham Kideco akan positif, karena INDY bakal memiliki kontrol terhadap perusahaan batubara terbesar ketiga di Indonesia," ungkap Rachel Chia, Analis Moody's.