JAKARTA. Kebijakan pembatasan produksi China kini sudah tidak lagi mendukung kenaikan harga aluminium. Pelaku pasar mulai mengkhawatirkan adanya kenaikan produksi di saat permintaan melambat. Mengutip Bloomberg, Selasa (30/5) pukul 16.21 WIB, harga aluminium kontrak pengiriman tiga bulan di London Metal Exchange tergerus 0,2% ke level US$ 1.947,5 per metrik ton dibanding sehari sebelumnya. Sementara dalam sepekan terakhir, aluminium menanjak 0,23%. Direktur Utama PT Garuda Berjangka, Ibrahim mengatakan, harga aluminium mulai tergerus setelah terjadi kelebihan produksi. Kebijakan pemerintah China untuk menekan produksi aluminium rupanya belum menunjukkan hasil.
Kenaikan produksi China menekan harga aluminium
JAKARTA. Kebijakan pembatasan produksi China kini sudah tidak lagi mendukung kenaikan harga aluminium. Pelaku pasar mulai mengkhawatirkan adanya kenaikan produksi di saat permintaan melambat. Mengutip Bloomberg, Selasa (30/5) pukul 16.21 WIB, harga aluminium kontrak pengiriman tiga bulan di London Metal Exchange tergerus 0,2% ke level US$ 1.947,5 per metrik ton dibanding sehari sebelumnya. Sementara dalam sepekan terakhir, aluminium menanjak 0,23%. Direktur Utama PT Garuda Berjangka, Ibrahim mengatakan, harga aluminium mulai tergerus setelah terjadi kelebihan produksi. Kebijakan pemerintah China untuk menekan produksi aluminium rupanya belum menunjukkan hasil.