JAKARTA. PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP) mencatatkan kinerja yang memuaskan sepanjang semester I 2017. Emiten perkebunan ini berhasil mencapai kenaikan pendapatan dan laba yang jauh lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Pendapatan LSIP tumbuh 49,3% dan laba melonjak hingga 307,95%. Dari Januari – Juni, LSIP mengantongi pendapatan Rp 2,47 triliun atau meningkat dari tahun lalu yang hanya mencapai Rp 1,65 triliun. Kemudian laba yang diperoleh perusahaan meningkat dari Rp 112,64 miliar di semester I 2016 menjadi Rp 459,53 miliar. “Kinerja yang positif ini karena selepas efek El Nino produksi CPO produksi memang lebih tinggi dibandingkan tahun lalu,” ujar Joni Wintarja, analis PT NH Korindo kepada Kontan, Senin (31/7). Meskipun produksi karet LSIP tercatat menurun 5%, tetapi produksi CPO terus melaju. Selama semester I, produksi tandan buah segar (TBS) LSIP tercatat naik 19,7% ke level 585.576 ton. Kenaikan tersebut juga diikuti dengan produksi CPO tumbuh sekitar 17,7% menjadi 180.526 ton.
Kenaikan produksi dan harga CPO menopang LSIP
JAKARTA. PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP) mencatatkan kinerja yang memuaskan sepanjang semester I 2017. Emiten perkebunan ini berhasil mencapai kenaikan pendapatan dan laba yang jauh lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Pendapatan LSIP tumbuh 49,3% dan laba melonjak hingga 307,95%. Dari Januari – Juni, LSIP mengantongi pendapatan Rp 2,47 triliun atau meningkat dari tahun lalu yang hanya mencapai Rp 1,65 triliun. Kemudian laba yang diperoleh perusahaan meningkat dari Rp 112,64 miliar di semester I 2016 menjadi Rp 459,53 miliar. “Kinerja yang positif ini karena selepas efek El Nino produksi CPO produksi memang lebih tinggi dibandingkan tahun lalu,” ujar Joni Wintarja, analis PT NH Korindo kepada Kontan, Senin (31/7). Meskipun produksi karet LSIP tercatat menurun 5%, tetapi produksi CPO terus melaju. Selama semester I, produksi tandan buah segar (TBS) LSIP tercatat naik 19,7% ke level 585.576 ton. Kenaikan tersebut juga diikuti dengan produksi CPO tumbuh sekitar 17,7% menjadi 180.526 ton.