JAKARTA. Kebijakan kenaikan Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) dinilai berpengaruh membuat masyarakat terdorong daya belinya. Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Suahasil Nazara mengatakan, dengan PTKP yang lebih besar, masyarakat memiliki income yang lebih besar dan ujungnya mendorong konsumsi. “Saya yakin tingkat konsumsi bertahan di level 5,0-5,1%. (kenaikan konsumsi) bagaimana pun juga dipengaruhi kenaikan PTKP,” kata Suahasil di Gedung Kementerian Keuangan, Jumat (28/7). Meski kebijakan menaikkan PTKP membuat taxable income menurun, saat ini, menurut Suahasil, paling tidak ada kenaikan di PPN. Setoran PPN hingga Juni 2017 mencapai Rp 191 triliun atau naik sebesar 26,2% dari periode yang sama pada tahun sebelumnya. “Di PPN sih kelihatan. Indikasinya kelihatan. Bila PPN naik, berarti ada transaksi yang naik,” ujarnya.
Kenaikan PTKP mendorong daya beli
JAKARTA. Kebijakan kenaikan Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) dinilai berpengaruh membuat masyarakat terdorong daya belinya. Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Suahasil Nazara mengatakan, dengan PTKP yang lebih besar, masyarakat memiliki income yang lebih besar dan ujungnya mendorong konsumsi. “Saya yakin tingkat konsumsi bertahan di level 5,0-5,1%. (kenaikan konsumsi) bagaimana pun juga dipengaruhi kenaikan PTKP,” kata Suahasil di Gedung Kementerian Keuangan, Jumat (28/7). Meski kebijakan menaikkan PTKP membuat taxable income menurun, saat ini, menurut Suahasil, paling tidak ada kenaikan di PPN. Setoran PPN hingga Juni 2017 mencapai Rp 191 triliun atau naik sebesar 26,2% dari periode yang sama pada tahun sebelumnya. “Di PPN sih kelihatan. Indikasinya kelihatan. Bila PPN naik, berarti ada transaksi yang naik,” ujarnya.