KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah telah mulai memberlakukan kenaikan cukai rokok sebesar 10,04% sejak 1 Januari lalu. Untuk mengompensasi kenaikan beban operasional, masing-masing produsen rokok telah melakukan penyesuaian kenaikan rata-rata harga jual (average selling price/ASP). Termasuk salah satu diantaranya PT Gudang Garam Tbk (GGRM). Jika dibandingkan harga pada Desember 2017, pada Maret 2018 harga sejumlah merek rokok milik GGRM mengalami kenaikan sekitar Rp 200-Rp 400 per bungkus. Kenaikan paling tinggi terjadi pada merek Gudang Garam Surya 16 yaitu dari Rp 19.200 menjadi Rp 19.600 per bungkus. Namun untuk Surya Pro Mild 16 harganya masih dipertahankan Rp 13.750 per bungkus. Christine Natasya, Analis PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia melihat kenaikan harga jual inilah yang diharapkan bisa mengimbangi kenaikan cukai rokok, seperti yang terjadi di tahun 2017. Meski pemerintah juga menaikkan tarif cukai rokok, tetapi GGRM masih tetap bisa mencatatkan pertumbuhan kinerja.
Kenaikan rata-rata harga jual topang kinerja Gudang Garam
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah telah mulai memberlakukan kenaikan cukai rokok sebesar 10,04% sejak 1 Januari lalu. Untuk mengompensasi kenaikan beban operasional, masing-masing produsen rokok telah melakukan penyesuaian kenaikan rata-rata harga jual (average selling price/ASP). Termasuk salah satu diantaranya PT Gudang Garam Tbk (GGRM). Jika dibandingkan harga pada Desember 2017, pada Maret 2018 harga sejumlah merek rokok milik GGRM mengalami kenaikan sekitar Rp 200-Rp 400 per bungkus. Kenaikan paling tinggi terjadi pada merek Gudang Garam Surya 16 yaitu dari Rp 19.200 menjadi Rp 19.600 per bungkus. Namun untuk Surya Pro Mild 16 harganya masih dipertahankan Rp 13.750 per bungkus. Christine Natasya, Analis PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia melihat kenaikan harga jual inilah yang diharapkan bisa mengimbangi kenaikan cukai rokok, seperti yang terjadi di tahun 2017. Meski pemerintah juga menaikkan tarif cukai rokok, tetapi GGRM masih tetap bisa mencatatkan pertumbuhan kinerja.