JAKARTA. Kepemilikan Surat Berharga Negara (SBN) yang dapat diperdagangkan dalam reksadana bertambah sepanjang Oktober 2015. Namun, kenaikan tersebut lebih minim dibandingkan pertumbuhan pada bulan sebelumnya. Mengacu data Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan per 6 November 2015, akumulasi SBN di reksadana tercatat Rp 62,01 triliun. Adapun sepanjang Oktober 2015, kepemilikan instrumen ini oleh para manajer investasi sudah menggemuk Rp 550 miliar menjadi Rp 62,18 triliun. Kenaikan tersebut lebih rendah dibandingkan pertumbuhan sepanjang September 2015 yang terangkat Rp 2,55 triliun.
Kenaikan SBN di reksadana pada Oktober 2015 minim
JAKARTA. Kepemilikan Surat Berharga Negara (SBN) yang dapat diperdagangkan dalam reksadana bertambah sepanjang Oktober 2015. Namun, kenaikan tersebut lebih minim dibandingkan pertumbuhan pada bulan sebelumnya. Mengacu data Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan per 6 November 2015, akumulasi SBN di reksadana tercatat Rp 62,01 triliun. Adapun sepanjang Oktober 2015, kepemilikan instrumen ini oleh para manajer investasi sudah menggemuk Rp 550 miliar menjadi Rp 62,18 triliun. Kenaikan tersebut lebih rendah dibandingkan pertumbuhan sepanjang September 2015 yang terangkat Rp 2,55 triliun.