Kenaikan Simpanan Valuta Asing dan Emas Pertebal Cadangan Devisa Indonesia



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kenaikan cadangan valuta asing (valas) mendorong naik cadangan devisa Indonesia ke level tertingginya. Per akhir Desember 2023, cadangan devisa Indonesia US$ 146,38 miliar, naik 6,01% dari bulan sebelumnya.

Berdasarkan data Special Data Dissemination Standard (SDDS) di laman resmi Bank Indonesia (BI), komponen foreign currency reserves tercatat US$ 131,98 miliar atau naik 6,58% month on month (mom). Foreign currency reserves terdiri dari uang kertas asing dan simpanan, serta derivatif keuangan.

Komponen ini juga bisa berupa surat berharga seperti penyertaan, saham, obligasi dan instrumen pasar uang lainnya. Foreign currency reserves juga mencakup tagihan otoritas moneter kepada orang asing atau bukan penduduk (nonresiden).


Baca Juga: Intip Kurs Dollar-Rupiah di Bank Mandiri Hari Ini Senin (8/1) dan Cara Tukar Valas

Peningkatan terbesar kedua adalah komponen other reserves assets. Tercatat US$ 638,62 juta atau naik 4,83% mom. Other reserves assets merupakan komponen yang mencakup tagihan yang tidak termasuk dalam kategori tagihan lainnya.

Kenaikan terbesar selanjutnya datang dari emas moneter atau monetary gold. Komponen tersebut tercatat sebesar US$ 5,23 miliar atau naik 1,33% mom.

Emas moneter adalah persediaan emas yang dimiliki oleh bank sentral, berupa emas batangan yang memenuhi persyaratan internasional tertentu, seperti London Good Delivery (LGD).

Selain itu, yang termasuk monetary gold adalah emas murni, serta mata uang emas yang berada di dalam negeri maupun luar negeri.

Baca Juga: TD Valas Belum Maksimal Menarik DHE

Selain itu, peningkatan juga terlihat pada komponen IMF Reserve Position in the Fund (RPF) dan komponen Special Drawing Rights (SDRs). RPF tercatat sebesar US$ 1,06 miliar atau naik 0,38% mom. Sedangkan SDRs tercatat sebesar US$ 7,46 miliar atau naik 0,38% mom.

Ekonom Makroekonomi dan Pasar Keuangan Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia Teuku Riefky mengungkapkan, BI memupuk foreign currency reserve.

"Komponen tersebut cenderung lebih likuid, apalagi dalam bentuk dolar Amerika Serikat (AS)," tutur dia kepada KONTAN, kemarin.

Namun, Riefky juga menegaskan peningkatan komponen cadangan devisa juga akan sangat tergantung dengan faktor-faktor yang memengaruhi. Misalnya, kebijakan devisa hasil ekspor (DHE) sumber daya alam (SDA).

Baca Juga: Aturan Devisa Ekspor Dievaluasi Lagi

Sementara itu, Ekonom Bank Danamon Irman Faiz mengungkapkan, di tengah kondisi ketidakpastian yang masih tinggi, bank sentral bisa memupuk monetary gold.

"Saat ketidakpastian tinggi, memang (memupuk) komponen monetary gold lebih baik. Karena ini cenderung apresiatif," terang Faiz kepada KONTAN, Kamis (11/1).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli