Kenaikan suku bunga AS menandakan perubahan rezim



ZURICH. Meski belum jelas kapan kenaikan suku bunga AS akan dilakukan, namun, kenaikan suku bunga AS yang pertama sejak 2006 ini akan menjadi penanda perubahan rezim. Menurut Presiden the Fed New York William C Dudley, jika benar terjadi, kenaikan suku bunga itu akan menggerakkan arah pasar finansial.

"Setelah lebih dari enam tahun berada di level nol, kenaikan suku bunga memberikan indikasi perubahan rezim meskipun penentu kebijakan hanya akan sedikit akomodatif pasca kenaikan dibanding sebelumnya," jelas Dudley di Zurich pada hari ini (12/5).

Dudley memprediksi, aksi tersebut akan memberikan implikasi bagi arus modal global, valuasi nilai tukar mata uang, dan harga aset finansial meskipun banyak negara sudah melakukan antisipasi.


The Fed sebelumnya mengatakan, pihaknya akan menaikkan suku bunga acuannya jika pasar tenaga kerja AS semakin membaik dan tingkat inflasi berhasil mencapai target 2%.

Mayoritas ekonom yang disurvei Bloomberg pada bulan lalu meramal, bank sentral akan mulai memperketat kebijakan pada September mendatang.

Dudley juga bilang, sejumlah emerging market utama akan mengalami guncangan ekonomi akibat kenaikan suku bunga the Fed. "Namun, sepertinya mereka sudah mulai mempersiapkan diri untuk mengatasi kebijakan the Fed dibanding sebelumnya," imbuhnya.

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie