Kenaikan Suku Bunga Dinilai Tak Berdampak pada Penerbitan Obligasi Multifinance



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menilai bahwa adanya tren kenaikan suku bunga di tahun depan tak akan berdampak banyak pada penerbitan obligasi di industri multifinance.

Analis Divisi Pemeringkatan Jasa Keuangan Pefindo Danan Dito menjelaskan bahwa kemungkinan kenaikan suku bunga ditopang juga oleh pertumbuhan ekonomi yang membaik secara global. Oleh karenanya, meskipun ada dampaknya, hal tersebut tidak terlalu signifikan.

“Iklim bisnis seharusnya membaik juga, untuk mengimbangi potensi kenaikan suku bunga,” ujar Dito kepada KONTAN, Senin (20/12).


Selain itu, Dito juga menilai bahwa kenaikan dari suku bunga diperkirakan juga tidak terlalu signifikan. Oleh karenanya, ia menilai bagi perusahaan pun imbal hasil yang diberikan masih menguntungkan.

Baca Juga: Mandiri Tunas Finance Siap Lunasi Obligasi Jatuh Tempo Rp 800 Miliar

Sekadar informasi saja, mandat penerbitan obligasi yang sudah diterima Pefindo hingga 30 November 2021 ada tiga perusahaan multifinance yang akan menerbitkan obligasi. Adapun, nilainya mencapai Rp 2,55 triliun.

Sementara itu, BFI Finance yang sudah memiliki rencana menerbitkan obligasi di tahun depan tidak serta merta terpengaruh dengan kenaikan suku bunga. Direktur BFI Finance Sudjono bilang penerbitan obligasi lebih banyak dipengaruhi kebutuhan dana dari BFI Finance sendiri.

Adapun, BFI Finance merencanakan menerbitkan obligasi sebanyak dua kali di tahun depan, masing-masing akan dilakukan di semester satu dan semester dua. Nilainya pun di antara Rp 2 triliun hingga Rp 2,5 triliun, “Rata-rata imbal hasil obligasi BFI saat ini 6,25%,” ujar Sudjono.

Sementara itu, Direktur Utama Mandiri Utama Finance (MUF) Stanley Setia Atmadja mengatakan bahwa kenaikan suku bunga menjadi salah satu indikator yang dilihat untuk menerbitkan obligasi di tahun depan.

Baca Juga: Penerbitan Obligasi Multifinance Melanjutkan Pemulihan di Tahun Depan

“Penerbitan obligasi masih dalam tahap penjajakan termasuk akan melihat kondisi suku bunganya di tahun depan,” ujar Stanley.

Sekadar informasi, rencananya MUF akan menerbitkan surat berharga sebesar Rp 500 miliar  hingga Rp 1 triliun. Nilai tersebut setara dengan 4,3% hingga 8,6% dari target nilai pembiayaan MUF di 2022.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi