Jakarta. Pelaksana Tugas (Plt) Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan (Kemkeu) Suahasil Nazara mengatakan, estimasi potensi tambahan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) dari bea masuk (BM) sebesar Rp 800 miliar. Tambahan penerimaan Negara tersebut berasal dari kenaikan tarif BM, sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 132/PMK.010/2015, yang mulai berlaku sejak Kamis (23/7/2015). "Estimasi tambahan penerimaan negara untuk 5-6 bulan berikutnya, atau dari Agustus sampai akhir tahun Rp 800 miliar," kata Suahasil di Jakarta, Senin (27/7/2015). Suahasil menjelaskan, kenaikan BM ini bukan strategi pemerintah untuk menggenjot penerimaan negara. Namun, kebijakan ini bagian dari harmonisasi tarif serta mendorong industri dalam negeri. Terakhir, pemerintah melakukan harmonisasi tarif BM terakhir pada 2010 lalu. Artinya, sudah lima tahun BM belum berubah.
Kenaikan tarif BM dongkrak PNBP
Jakarta. Pelaksana Tugas (Plt) Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan (Kemkeu) Suahasil Nazara mengatakan, estimasi potensi tambahan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) dari bea masuk (BM) sebesar Rp 800 miliar. Tambahan penerimaan Negara tersebut berasal dari kenaikan tarif BM, sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 132/PMK.010/2015, yang mulai berlaku sejak Kamis (23/7/2015). "Estimasi tambahan penerimaan negara untuk 5-6 bulan berikutnya, atau dari Agustus sampai akhir tahun Rp 800 miliar," kata Suahasil di Jakarta, Senin (27/7/2015). Suahasil menjelaskan, kenaikan BM ini bukan strategi pemerintah untuk menggenjot penerimaan negara. Namun, kebijakan ini bagian dari harmonisasi tarif serta mendorong industri dalam negeri. Terakhir, pemerintah melakukan harmonisasi tarif BM terakhir pada 2010 lalu. Artinya, sudah lima tahun BM belum berubah.