JAKARTA. Kenaikan biaya jasa pelayanan pelabuhan di Tanjung Priok Jakarta bakal berpengaruh bagi pertumbuhan ekspor tekstil tahun ini. Kondisi semakin sulit ketika pemerintah menaikkan tarif dasar listrik (TDL) lanjutan pada 1 September 2014. Ade Sudrajat, Ketua Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) memproyeksikan, ekspor tekstil tahun ini kurang lebih sama dengan ekspor tahun lalu. "Sampai akhir tahun ini, kami memperkirakan ekspor sekitar US$ 12,6 miliar. Hampir sama dengan tahun lalu," terang Ade kepada KONTAN, Kamis (4/9). Menurut Ade, ekspor tekstil tahun ini susah naik karena ada tambahan beban perusahaan. Pertama, kenaikan beban dari biaya pengiriman. Hal ini terjadi karena kenaikan tarif jasa jasa pelabuhan di Tanjung Priok. Kedua, kenaikan komponen biaya produksi akibat kenaikan tarif listrik sekitar 40% tahun ini.
Kenaikan tarif listrik ganjal ekspor tekstil
JAKARTA. Kenaikan biaya jasa pelayanan pelabuhan di Tanjung Priok Jakarta bakal berpengaruh bagi pertumbuhan ekspor tekstil tahun ini. Kondisi semakin sulit ketika pemerintah menaikkan tarif dasar listrik (TDL) lanjutan pada 1 September 2014. Ade Sudrajat, Ketua Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) memproyeksikan, ekspor tekstil tahun ini kurang lebih sama dengan ekspor tahun lalu. "Sampai akhir tahun ini, kami memperkirakan ekspor sekitar US$ 12,6 miliar. Hampir sama dengan tahun lalu," terang Ade kepada KONTAN, Kamis (4/9). Menurut Ade, ekspor tekstil tahun ini susah naik karena ada tambahan beban perusahaan. Pertama, kenaikan beban dari biaya pengiriman. Hal ini terjadi karena kenaikan tarif jasa jasa pelabuhan di Tanjung Priok. Kedua, kenaikan komponen biaya produksi akibat kenaikan tarif listrik sekitar 40% tahun ini.