Kenaikan tarif Pelni harus diimbangi mutu layanan



JAKARTA. Pemerintah mengimbau kepada PT Pelni untuk meningkatkan kualitas pelayanan jika ingin menaikkan tarif penumpang kapal.

"Pelayanan harus ditingkatkan, kalau tidak ya kapal akan dijauhi masyarakat," ujar Harry Budiarto, Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut Kemenhub, DI Jakarta, Kamis (10/4).

Peningkatan pelayanan harus dilakukan mulai dari pra pelayanan di pelabuhan, seperti soal pengecekan identitas, jadwal kapal, juga soal antrian.


Selain itu, pelayanan saat diatas kapal penting ditingkatkan. Seperti soal makanan, listrik, dan air bersih. Saat ini makanan selama sehari hanya dipatok Rp 14700. Padahal waktu makan tidak hanya sekali. Tentu kualitas makanan dengan harga itu bisa dibilang belum layak.

Tak kalah penting adalah pelayanan saat pasca pelayaran. Bagi penumpang yang jarak rumah sampai pelabuhan cukup jauh, bisa dipertimbangkan untuk membuat angkutan umum massal yang memadai.

"Pelayanan pengaduan penumpang juga penting, ini bentuk koreksi masyarakat," kata Harry.

Pelayanan dan keterbukaan merupakan hal penting agar masyarakat semakin merasa aman dan nyaman menggunakan jasa kapal Pelni.

Senada, Tulus Abadi, pengurus harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) mengatakan, kenaikan tarif apal Pelni,  harus berbanding lurus dengan pelayanan yang diterima penumpang.

"Kalau harga naik, mutu pelayanan juga harus meningkat," ucap Tulus.

Pelayanan seperti masalah tiket harus diperbaiki. Begitu pun soal angkutan menuju pelabuhan sebaiknya dipermudah. Kenyamanan diatas kapal juga penting mengingat banyaknya kasus kriminal yang terjadi diatas kapal.

"Harus ada sistem untuk mekanisme pengaduan. Untuk masalah tiket, kenyamanan di kapal, sampai pasca pelayaran," imbuh Tulus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dikky Setiawan