KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi menaikkan tunjangan kinerja (tukin) sejumlah pegawai negeri sipil (PNS) tahun ini. Kenaikan tunjangan kinerja tersebut diharapkan dapat berkontribusi untuk mendorong konsumsi rumah tangga. Ekonom Center of Reform on Economic (CORE) Yusuf Rendy Manilet mengatakan bahwa memang kenaikan tukin PNS tersebut dapat menyokong konsumsi rumah tangga. Hanya saja, kenaikan tukin ini hanya akan memberikan sedikit efek tambahan ke konsumsi rumah tangga lantaran proporsi jumlah tenaga kerja PNS dalam keseluruhan total angkatan kerja di dalam negeri hanya sekitar 2% hingga 5% saja. "Sehingga dengan kenaikan gaji dan tunjangan kinerja ini tidak serta merta kemudian bisa menggerakkan konsumsi rumah tangga secara keseluruhan," kata Yusuf kepada Kontan.co.id, Senin (19/6).
Kenaikan Tunjangan Kinerja PNS Tak Efektif Dorong Konsumsi Rumah Tangga
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi menaikkan tunjangan kinerja (tukin) sejumlah pegawai negeri sipil (PNS) tahun ini. Kenaikan tunjangan kinerja tersebut diharapkan dapat berkontribusi untuk mendorong konsumsi rumah tangga. Ekonom Center of Reform on Economic (CORE) Yusuf Rendy Manilet mengatakan bahwa memang kenaikan tukin PNS tersebut dapat menyokong konsumsi rumah tangga. Hanya saja, kenaikan tukin ini hanya akan memberikan sedikit efek tambahan ke konsumsi rumah tangga lantaran proporsi jumlah tenaga kerja PNS dalam keseluruhan total angkatan kerja di dalam negeri hanya sekitar 2% hingga 5% saja. "Sehingga dengan kenaikan gaji dan tunjangan kinerja ini tidak serta merta kemudian bisa menggerakkan konsumsi rumah tangga secara keseluruhan," kata Yusuf kepada Kontan.co.id, Senin (19/6).