Kenali 6 Dampak Negatif Tidur dengan Lampu Menyala untuk Kesehatan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ketahui dampak tidur dengan lampu menyala terang. Penelitian terkait kebiasaan buruk ini ungkap adanya dampak dan bahaya terhadap kesehatan.

Tidur yang berkualitas adalah kunci utama untuk menjaga kesehatan dan kesejahteraan kita sehari-hari. Namun, ada elemen tertentu yang dapat mengganggu ritme alami tidur kita, salah satunya adalah tidur dengan lampu menyala.

Meskipun sering diabaikan, pencahayaan berlebihan saat tubuh beristirahat malam dapat memiliki dampak serius pada tubuh dan pikiran.


Perlu diketahui lebih lanjut apa saja dampak tidur dengan lampu menyala terhadap keseimbangan hormonal bahkan risiko gangguan tidur seperti insomnia.

Baca Juga: Apa Itu Tantrum? Ini Penyebab, Ciri-ciri, dan Cara Menghadapinya

Dampak negatif tidur dengan lampu menyala

Ketahui lebih jauh bagaimana cahaya dapat memengaruhi produksi hormon yang penting untuk tidur nyenyak. Bahkan, ini menjadi pemicu penyakit lain seperti migrain dan masalah kesehatan mental seperti depresi.

Simak beberapa efek samping tidur dengan lampu menyala yang patut Anda waspadai dilansir dari Well Care Global.

1. Ketidakseimbangan hormon

Pada malam hari, kelenjar pineal (epifisis cerebri) merupakan sebuah kelenjar endokrin di otak Anda menghasilkan hormon yang disebut melatonin. Melatonin penting karena mengatur dan menyelaraskan ritme sirkadian tubuh, yang lebih umum dikenal sebagai siklus tidur-bangun normal. Hormon ini juga bertanggung jawab atas fungsi tubuh lainnya yang vital seperti regulasi tekanan darah, reproduksi, dan mencegah peradangan.

Penelitian menunjukkan bahwa tidur dengan lampu menyala mengganggu produksi melatonin dalam tubuh. Brigham and Women's Hospital dan Harvard Medical School mempelajari 116 relawan, berusia 18 hingga 30 tahun, dan mengekspos pada cahaya ruangan dan cahaya redup selama delapan jam sebelum tidur selama lima hari berturut-turut.

Hasil menunjukkan bahwa paparan cahaya secara signifikan mempersingkat produksi melatonin rata-rata sebanyak 90 menit. Hal ini juga menunjukkan bahwa paparan cahaya memotong produksi melatonin lebih dari 50 persen.

2. Peningkatan tekanan darah

Peran melatonin juga mengatur tekanan darah, sehingga penurunan melatonin bisa terjadi karena paparan cahaya yang tidak perlu selama tidur dapat meningkatkan tekanan darah Anda.

Penelitian yang dilakukan oleh Chronobiology International menemukan bahwa orang yang terpapar jumlah cahaya yang berlebihan pada malam hari memiliki tekanan darah yang signifikan lebih tinggi daripada orang yang tidur dalam kegelapan.

3. Pemicu migrain

Dampak buruk juga bisa dipicu dengan penggunaan gadget sebelum tidur atau menonton TV di tempat tidur? Jika ya, Anda sebaiknya segera menghentikannya. Elektronik seperti ponsel pintar, laptop, tablet, dan televisi mengeluarkan cahaya biru yang dapat memicu migrain.

Cahaya biru menyebabkan stres oksidatif, yang berarti kemampuan tubuh untuk membuang racun terganggu secara serius. Ini menyebabkan migrain, ketegangan mata, dan dalam skenario terburuk, bahkan kebutaan.

Hal lain yang dapat memperburuk migrain adalah kurang tidur. Seperti yang disebutkan sebelumnya, terpapar terlalu banyak cahaya pada malam hari mengganggu siklus tidur-bangun alami Anda, yang membuat terbangun lebih awal dari yang direncanakan, sehingga menyebabkan sakit kepala parah.

4. Pemicu insomnia

Dari semua yang telah disebutkan, tidak diragukan lagi bahwa tidur dengan lampu menyala memiliki dampak negatif pada kesehatan. Seiring waktu, masalah yang muncul akibat paparan cahaya pada malam hari dapat berkembang menjadi gangguan tidur seperti insomnia.

Ketika tubuh memiliki kadar melatonin yang rendah, kualitas tidur menderita. Anda tidak merasa istirahat dengan baik karena mendapati diri terbangun di tengah malam, bukan hanya sekali tetapi berulang kali. Kurangnya istirahat menyebabkan mengalami migrain begitu bangun di pagi hari. Suatu saat, pola seperti ini akan berkembang menjadi insomnia.

5. Peningkatan risiko depresi

Saat tubuh tidak tidur dengan baik untuk waktu yang cukup lama, bukan hanya kondisi fisik Anda yang menderita, tetapi juga keadaan mental Anda. Beberapa penelitian telah membuktikan korelasi langsung antara insomnia dan depresi, dan yang terburuk adalah bahwa ini seringkali menjadi siklus yang mematikan.

Ketika Anda mengalami insomnia, tidak merasa baik secara emosional, sehingga akhirnya mengalami depresi. Sebaliknya, depresi ini membuat sulit untuk tertidur dan memperburuk insomnia yang sudah ada.

Demikian informasi yang bisa menjadi pertimbangan Anda untuk berhenti menggunakan lampu terang saat tidur.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News