Penyebab Perasaan Tidak Enak - JAKARTA. Simak beberapa penyebab perasaan tidak enak tanpa sebab yang timbul tiba-tiba. Keadaan yang mendadak berubah dalam benak seseorang tentu menimbulkan rasa tidak nyaman. Setiap orang bisa saja kesulitan untuk menjelaskan atau mengidentifikasi akar penyebabnya, dan hal ini dapat memberikan pengalaman yang membingungkan. Dalam keadaan seperti ini, Anda bisa merasa terombang-ambing perasaan, sehingga menimbulkan pertanyaan tentang mengelolanya atau bahkan memahami mengapa hal itu terjadi.
Lalu, apakah hal tersebut bisa dijelaskan secara medis dan perspektif lain? Berikut ini penjelasan terkait fenomena mendadak cemas pada seseorang.
Baca Juga: Kepala Pusing dan Sakit, Ini Tanda-Tanda Orang Mengalami Serangan Kecemasan Bisakah mengalami kecemasan tanpa sebab?
Meskipun Anda mungkin tidak menyadarinya, ada penyebab di balik gejala kecemasan yang Anda alami. Mungkin perlu waktu untuk mengenali pola atau belajar mengidentifikasi apa yang memicu kecemasan Anda. Gejala-gejala tersebut mungkin terasa muncul tiba-tiba, tetapi itu karena tubuh Anda bekerja secara otomatis ketika mendeteksi ancaman. Ketika sistem saraf mendeteksi bahaya, ia akan mengaktifkan respons fight, flight, or freeze (lawan, lari, atau membeku). Ini menyebabkan gejala kecemasan yang mempersiapkan tubuh Anda untuk bertindak, seperti detak jantung cepat, berkeringat, pusing, sesak napas, dan perasaan akan malapetaka. Respon kecemasan ini bermanfaat dalam banyak situasi, tetapi bisa menjadi masalah ketika sistem saraf Anda salah mengartikan sesuatu yang tidak berbahaya sebagai ancaman. Dalam kasus ini, Anda bereaksi terhadap sesuatu yang bukanlah ancaman nyata ("alarm palsu"). Mungkin ada beberapa alasan mengapa Anda merasa cemas.
Baca Juga: Hubungan Gerd dan Anxiety, serta Cara Mengelolanya Meskipun Anda mengetahui atau tidak mengetahui apa yang memicu kecemasan Anda, gejalanya dapat sangat mengganggu. Kecemasan bisa muncul dengan berbagai sebab, dan beberapa di antaranya sulit terdeteksi. Beberapa kemungkinan penyebab meliputi dilansir dari laman
Psych Central. 1. Gangguan Kecemasan Bila kecemasan berlangsung lama dan mengganggu kehidupan sehari-hari, mungkin Anda mengidap gangguan kecemasan. Terkadang dibutuhkan waktu untuk menemukan pola kecemasan tersebut, dan sebelum menemukannya, kecemasan bisa terasa muncul secara acak. Jenis gangguan kecemasan yang didiagnosis tergantung pada konteks munculnya kecemasan, termasuk gangguan kecemasan umum, gangguan panik, agorafobia, gangguan kecemasan sosial, dan fobia spesifik. 2. Genetika Menurut Lembaga Kesehatan Mental Nasional (NIMH), risiko mengembangkan gangguan kecemasan dapat dipengaruhi oleh faktor genetik dan lingkungan. Jika ada kerabat dekat yang memiliki gangguan kecemasan, kemungkinan Anda juga memiliki risiko yang lebih tinggi. 3. Pemicu Trauma Setelah mengalami trauma, efek fisik dan mentalnya mungkin terasa jauh setelah kejadian traumatis tersebut berakhir. Gejala stres pasca-trauma meliputi kecemasan, kenangan intrusif, menghindari situasi atau tempat yang mengingatkan pada trauma, hipervigilans, dan gangguan tidur. Pemicu trauma bisa apa saja yang mengingatkan pada kejadian tersebut, baik secara sadar maupun bawah sadar. 5. Makanan Tertentu Beberapa orang mungkin mengalami peningkatan kecemasan setelah mengonsumsi makanan tertentu seperti gula, kafein, alkohol, atau makanan olahan. Sebaliknya, konsumsi makanan sehat seperti protein, biji-bijian utuh, buah, dan sayuran dapat berkontribusi pada kesehatan mental. 6. Masalah Kesehatan Fisik Beberapa masalah kesehatan fisik, seperti ketidakaturan irama jantung atau masalah tiroid, dapat menyebabkan atau memperburuk gejala kecemasan. Beberapa obat atau zat juga dapat menjadi penyebab gejala kecemasan.
Cara menghilangkan rasa cemas
Jika Anda sedang mengalami kecemasan tetapi tidak tahu penyebabnya, berikut adalah beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk mengelolanya. 1. Berbicara dengan seorang terapis Berbagai jenis terapi bicara (psikoterapi), seperti cognitive behavioral therapy (CBT) dan exposure response prevention (ERP), adalah intervensi berbasis bukti untuk mengurangi sensitivitas terhadap pemicu kecemasan. Terapi dapat membantu Anda mengetahui penyebab mungkin dari kecemasan Anda. Setelah mengetahui pemicu Anda, Anda dapat bekerja sama dengan seorang terapis untuk mengatasinya dan lebih mampu menoleransi kecemasan yang muncul. Mencari seorang terapis, tetapi tidak yakin dari mana memulainya? Sumber dukungan kesehatan mental "How to Find Mental Health Support" dari Psych Central dapat membantu. 2. Latihan pernapasan terbimbing Anda dapat mengurangi tingkat kecemasan dan stres secara alami dengan mengaktifkan respons relaksasi tubuh Anda. Salah satu cara untuk mencapainya adalah melalui latihan pernapasan terbimbing. Mendengarkan pernapasan dalam beberapa menit merupakan cara cepat dan efektif untuk menenangkan saraf Anda. 3. Meditasi Anda dapat melatih pikiran Anda untuk menjadi kurang reaktif terhadap pikiran dan perasaan Anda melalui meditasi mindfulness. Meditasi mengajarkan Anda untuk melangkah keluar dari diri sendiri dan mengidentifikasi bahwa ini hanya sebuah pikiran. Bahkan, Anda sudah mengalami pikiran ini sebelumnya dan Anda tahu tidak ada kebenaran di dalamnya. Dengan mengenali pikiran tersebut, Anda dapat melepaskannya dan melanjutkan. 4. Kebiasaan gaya hidup sehat Mengikuti diet sehat dan seimbang serta menambahkan olahraga teratur ke dalam rutinitas Anda dapat meningkatkan kesehatan mental Anda.
Makan makanan utuh, termasuk banyak buah dan sayuran, dan mendapatkan jumlah protein, karbohidrat, dan lemak yang disarankan dapat membantu. Mungkin juga baik untuk menghindari atau membatasi konsumsi kafein dan alkohol. Penting untuk dicatat bahwa hasil diagnosis dan penanganan terbaik dapat diperoleh melalui konsultasi dengan psikolog atai dokter jiwa terkait kesehatan mental Anda. Itulah penjelasan terkait faktor penyebab perasaan tidak enak yang muncul mendadak tanpa sebab. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News