Kenali 7 Kandungan Skincare Berbahaya yang Buat Kulit Tidak Sehat



MOMSMONEY.ID - Perhatikan kandungan skincare di dalam produk. Inilah kandungan skincare berbahaya yang buat kulit rusak. 

Saat ini, semakin banyak produk skincare yang dijual di pasaran. Namun, Anda harus lebih berhati-hati saat akan membeli apalagi memakainya. 

Perhatikan kembali komposisi kandungan skincare Anda, agar terhindar dari bahaya kesehatan kulit.


Oleh karena itu, simak tujuh kandungan skincare yang berbahaya bikin kulit rusak, dilansir dari senka.id, yaitu: 

1. Toluene

Kandungan skincare yang berbahaya pertama untuk kulit adalah toluene. Dikenal sebagai metilbenzena, toluene yang merupakan bahan kimia ini digunakan sebagai zat pelarut pada produk perawatan kulit.

Padahal, toluene ini telah dilarang peredarannya karena dapat merusak sistem saraf, otak, dan janin apabila terhirup.

Itu sebabnya, sebisa mungkin hindari produk dengan kandungan skincare berbahaya, seperti toluene agar kesehatan kulit dan tubuh tetap terjaga.

Baca Juga: Simak 4 Cara Mengatasi Bromhidrosis atau Bau Badan yang Tepat

2. Phenoxyethanol

Selanjutnya, kandungan skincare yang berbahaya untuk kulit adalah phenoxyethanol. European Union lewat Regulasi Eropa Nomor 1223/2009 menyatakan, penggunaan phenoxyethanol pada produk skincare dan kosmetik masih diperbolehkan.

Namun, konsentrasinya tidak melebihi 1%. Jika melewati batas aman, zat kimia ini dapat menimbulkan gangguan kesehatan dan alergi pada kulit.

3. Aluminium

Kemudian, kandungan aluminium juga termasuk kandungan skincare yang berbahaya untuk kulit.

Memiliki efek seperti estrogen dalam sistem tubuh manusia, alumunium dapat mengganggu fungsi sistem endokrin (kelenjar yang memproduksi hormon) yang sehat dan membuatnya menjadi tidak seimbang.

Biasanya, kandungan skincare berbahaya ini ditemukan pada skincare yang berfungsi mengurangi produksi keringat, contohnya deodoran antiperspirant

Baca Juga: Pahami Manfaat Air Beras untuk Kulit dan Rambut

4. Merkuri

Salah satu kandungan skincare berbahaya yang cukup populer, yaitu merkuri. Selalu ditambahkan pada kosmetik, seperti bedak, eye shadow, dan powder, merkuri juga diklaim sebagai bahan pemutih kulit yang instan.

Kenyataannya, merkuri masuk dalam daftar kandungan skincare berbahaya bagi kulit dik arenakan dapat menyebabkan purging dan breakout, kerusakan otak, saraf, ginjal, hingga gangguan fungsi paru jika terserap berlebihan ke dalam tubuh. 

5. Oxybenzone

Kandungan skincare berbahaya berikutnya adalah oxybenzone. Sunscreen atau tabir surya yang berada di pasaran terbagi jadi dua jenis, yakni menggunakan filter kimiawi dan mineral.

Penggunaan sunscreen dengan oxybenzone ternyata masuk dalam daftar kandungan yang patut diwaspadai, menurut US Food and Drugs Administration (FDA).

Hal ini karena oxybenzone memberikan reaksi kimia pada kulit saat terpapar sinar Matahari, sehingga kinerja hormon endokrin terhambat dan memicu alergi kulit. 

Karena itu, saat memilih sunscreen, khususnya Anda pemilik kulit sensitif, sebaiknya hindari kandungan skincare berbahaya yang satu ini, supaya tidak ada reaksi alergi kulit yang timbul saat produk digunakan. 

Baca Juga: Segudang Manfaat Belimbing Wuluh, Menurunkan Tekanan Darah Tinggi dan Kolesterol

6. Mineral oil

Mineral oil sering dimasukkan dalam kandungan skincare, seperti krim dan lotion. Mineral oil mampu melapisi kulit dan membuat tampilan jadi flawless.

Walaupun digunakan jadi bagus, hanya saja jika dibiarkan, lama-kelamaan akan membahayakan kulit karena dapat menyumbat pori-pori wajah dan mengganggu kemampuan kulit dalam menghilangkan racun.

7. Talc

Kandungan skincare yang berbahaya untuk kulit lainnya adalah talc. Penggunaan talc yang mampu menghaluskan kulit pada bedak tabur sebenarnya aman digunakan.

Tapi, perlu diingat juga bahwa talc dapat terkontaminasi mineral dan bersifat karsinogen (senyawa penyebab kanker), sehingga potensi terpapar gangguan paru-paru pun jadi lebih besar. 

Berhati-hati saat memilih produk skincare yang digunakan. Itulah beberapa kandungan skincare berbahaya untuk kesehatan kulit. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Rizka Noveliana