KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Simak sederet penyebab sering buang air kecil dan cara mengatasinya. Perjalanan panjang di jalan tentu akan mempengaruhi pola makan dan minum Anda. Perjalanan di kendaraan tentu diperlukan kondisi fisik yang sehat yang dipengaruhi oleh pola makan. Selain itu ekskresi tubuh seperti buang air kecil dan besar turut akan berbeda dari sebelumnya. Kondisi beser atau sering buang air kecil dapat terjadi karena tubuh merespon kondisi yang berbeda.
Namun, Anda tidak perlu khawatir karena buang air kecil yang terlalu sering juga bisa disebabkan hal-hal yang tidak terlalu parah.
Baca Juga: Pahami 7 Penyebab Perut Perih Setelah Makan, Waspadai Gangguan Pencernaan Misalnya, karena minum air putih terlalu banyak. Hal itu menyebabkan penumpukan cairan dalam tubuh. Maka dari itu, usahakan untuk minum air putih sesuai dengan kondisi dan aktivitas yang sedang dilakukan. Saat buang air kecil terus Anda lakukan meski tidak minum banyak cairan, Anda perlu segera berkonsultasi dengan dokter agar mendapat penanganan yang tepat. Berikut adalah penyebab sering buang air kecil dan cara mengatasinya dilansir dari
Web MD.
Baca Juga: 6 Gejala Katarak yang Tidak Boleh Dianggap Sepele oleh Penderita Diabetes Penyebab sering buang air kecil
1. Gejala Diabetes Tanda diabetes dapat dikenali melalui peningkatan frekuensi buang air kecil. Tingginya kadar gula darah dapat mengganggu fungsi ginjal, mendorong tubuh untuk mengeluarkan urine lebih sering dari biasanya. 2. Kondisi Stres Salah satu indikator stres atau kecemasan berlebih adalah kecenderungan untuk sering buang air kecil dalam waktu yang singkat. Manajemen stres yang efektif, seperti melibatkan diri dalam hobi, dapat membantu mengurangi kebiasaan ini. Konsultasi dengan dokter direkomendasikan jika diperlukan. 3. Infeksi Saluran Kemih Infeksi saluran kemih, yang disebabkan oleh serangan bakteri pada saluran kencing, dapat menyebabkan peningkatan frekuensi buang air kecil. Selain itu, gejala lainnya termasuk sensasi terbakar saat buang air kecil dan perubahan warna urine menjadi lebih gelap. 4. Alkohol dan Kafein Menurut Web MD, konsumsi alkohol dan kafein dapat menyebabkan peningkatan frekuensi buang air kecil. Efek serupa juga dapat terjadi setelah mengonsumsi minuman diuretik atau makanan asam, seperti lemon atau tomat. Beberapa jenis obat, terutama obat hipertensi, juga dapat mempengaruhi kebiasaan buang air kecil. 5. Kehamilan Wanita hamil dapat mengalami peningkatan frekuensi buang air kecil karena pertumbuhan rahim yang menekan kandung kemih. Kondisi ini dapat kembali normal setelah melahirkan. 6. Masalah Prostat Pembesaran prostat dapat menekan uretra, menghalangi aliran urin, dan menyebabkan dinding kandung kemih menjadi sensitif. Hal ini dapat menyebabkan kontraksi kandung kemih bahkan dengan volume urine yang kecil, yang berujung pada peningkatan frekuensi buang air kecil. 7. Batu Ginjal Batu ginjal, yang merupakan endapan mineral di ginjal, bukan hanya meningkatkan frekuensi buang air kecil tetapi juga menyebabkan rasa sakit perut.
Cara mengatasi sering buang air kecil
1. Latihan Menahan Kencing Salah satu strategi untuk mengatasi masalah sering buang air kecil adalah dengan melakukan latihan menahan kencing. Latihan ini melibatkan peningkatan interval waktu antara kunjungan ke kamar mandi selama sekitar 12 minggu. Tujuan dari latihan ini adalah untuk melatih ulang kandung kemih agar dapat menahan kencing lebih lama dan mengurangi frekuensi buang air kecil. Sebaiknya, konsultasikan dengan dokter untuk mempertimbangkan penambahan obat khusus dalam rencana perawatan. 2. Sistoskopi Sistoskopi adalah metode pemeriksaan yang memungkinkan dokter untuk memeriksa bagian dalam kandung kemih dan uretra menggunakan alat tipis dan ringan yang disebut sistoskop. Dalam kerangka yang lebih luas, ada istilah yang dikenal sebagai urodinamik yang mencakup berbagai jenis tes, termasuk sistometri, uroflowmetri, tekanan uretra, dan lainnya. Pada prosedur ini, dokter dapat mengetahui dan mendiagnosa kondisi apa yang sedang terjadi pada tubuh pasien. 3. Pilih Makanan Sehat Menghindari makanan yang dapat mengiritasi kandung kemih atau bertindak sebagai diuretik adalah solusi penting. Ini melibatkan menghindari minuman seperti kafein, alkohol, minuman berkarbonasi, produk berbasis tomat, cokelat, pemanis buatan, dan makanan pedas. Selain itu, mengonsumsi makanan tinggi serat juga penting, karena konstipasi dapat memperburuk gejala sindrom kandung kemih yang terlalu aktif. 4. Hitung Asupan Cairan Penting untuk minum cukup air guna mencegah sembelit dan konsentrasi urine yang berlebihan. Disarankan untuk menghindari minum sebelum tidur, karena hal ini dapat menyebabkan kebiasaan buang air kecil di malam hari.
5. Latihan Kegel Latihan Kegel dapat membantu memperkuat otot-otot di sekitar kandung kemih dan uretra, yang pada gilirannya meningkatkan kontrol kandung kemih dan mengurangi urgensi serta frekuensi buang air kecil. Melakukan latihan otot panggul selama lima menit, tiga kali sehari, dapat memberikan perbedaan signifikan dalam pengelolaan kontrol kandung kemih. Sederet informasi terkait penyebab sering buang air kecil dan cara mengatasi beser dapat dengan mudah dimulai. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News