MOMSMONEY.ID - Cek informasi terkait konsumsi whey protein, tujuan penggunaan, hingga efek sampingnya. Konsumsi protein tentu sangat penting untuk metabolisme tubuh. Whey protein adalah jenis protein yang ditemukan dalam susu sapi. Protein whey diperoleh sebagai produk sampingan dalam proses pembuatan keju.
Tujuan Konsumsi
Whey Protein dapat membantu dalam pengembangan dan memperbaiki massa otot. Sebagai sumber protein yang baik untuk mendukung pertumbuhan dan pemulihan otot setelah latihan fisik. Whey protein dapat digunakan sebagai suplemen protein untuk meningkatkan asupan protein harian bagi individu yang kesulitan memenuhi kebutuhan protein melalui makanan biasa. Konsumsi whey protein dapat memberikan rasa kenyang yang lebih lama dan membantu mengurangi asupan makanan berkalori tinggi.Jenis Whey Protein
- Whey Protein Concentrate: Whey protein concentrate adalah bentuk whey protein yang paling umum. Ini mengandung sekitar 70-80% protein dengan sedikit kandungan lemak dan karbohidrat.
- Whey Protein Isolate: Whey protein isolate adalah bentuk yang lebih murni dari whey protein, dengan konsentrasi protein yang lebih tinggi (biasanya di atas 90%) dan kadar lemak dan karbohidrat yang lebih rendah.
- Whey Protein Hydrolysate: Whey protein hydrolysate telah dipecah menjadi fragmen protein yang lebih kecil, sehingga lebih mudah dicerna dan diserap oleh tubuh.
Efek Samping konsumsi Whey Protein
Ada beberapa dampak dari konsumsi whey protein yang menyebabkan efek samping berikut:- Gangguan pencernaan: Beberapa orang mungkin mengalami gangguan pencernaan seperti kembung, diare, mual, atau sakit perut setelah mengonsumsi whey protein. Ini bisa terjadi karena tubuh tidak mentoleransi protein whey atau terlalu banyak protein yang dikonsumsi sekaligus.
- Alergi: Sebagian kecil orang mungkin mengalami alergi terhadap protein whey, yang dapat menyebabkan reaksi alergi seperti ruam kulit, gatal-gatal, pembengkakan wajah, atau sesak napas. Jika Anda memiliki riwayat alergi susu sapi atau alergi protein susu lainnya, perlu berhati-hati saat mengonsumsi whey protein.
- Masalah ginjal: Meskipun konsumsi whey protein dalam dosis yang wajar tidak biasanya menyebabkan masalah ginjal pada individu yang sehat, mereka dengan gangguan fungsi ginjal yang sudah ada atau riwayat masalah ginjal mungkin perlu membatasi asupan protein, termasuk whey protein. Jika Anda memiliki masalah ginjal yang sudah ada, konsultasikan dengan dokter sebelum mengonsumsi whey protein.
- Penambahan berat badan: Whey protein mengandung kalori dan protein yang tinggi, sehingga jika dikonsumsi dalam jumlah berlebihan tanpa memperhatikan asupan kalori total Anda, bisa menyebabkan penambahan berat badan. Jika tujuan Anda adalah penurunan berat badan, pastikan mengatur dosis whey protein sesuai dengan kebutuhan tubuh dan mengimbanginya dengan pola makan dan aktivitas fisik yang seimbang.